Rusia pada hari Senin, 7 Maret 2022 menerbitkan daftar resmi negara-negara asing yang dianggap "tidak bersahabat". Daftar tersebur dirilis ketika invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina memasuki hari ke-12.
Transaksi bisnis di Rusia yang melibatkan negara-negara ini sekarang akan memerlukan otorisasi khusus dari pemerintah, kata Rusia, sebagai tanggapan terhadap sanksi yang diterapkan oleh negara-negara Barat atas invasi tersebut.
# Daftar Negara yang Dianggap Tak Bersahabat oleh Rusia
Berikut ini, beberapa negara yang masuk dalam daftar negara "Tak bersahabat" buatan Putin:
1. Australia
2. Albania
3. Andorra
4. Inggris Raya
5. Negara-negara anggota Uni Eropa
6. Islandia
7. Kanada
8. Liechtenstein
9. Mikronesia
10. Monako
11. Selandia Baru
12. Norwegia
13. Republik Korea
14. San Marino
15. Makedonia Utara
16. Singapura
17. Amerika Serikat
18. Taiwan
19. Ukraina
20. Montenegro
21. Swiss
22. Jepang.
s mencari otorisasi khusus.
Peta Eropa (sinePeta Eropa (sinergianews.com)rgianews.com)
Mereka yang ada dalam daftar dianggap telah mengambil "tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, perusahaan Rusia, dan warga negaranya," bunyi dekrit tersebut.
Dengan dikeluarkan daftar tersebut, kini semua kesepakatan perusahaan dengan perusahaan dan individu dari "negara dan wilayah yang tidak bersahabat" tersebut harus disetujui oleh komisi pemerintah Rusia. Komisi Pengendalian Investasi Asing, yang didirikan oleh Kremlin pada 2008 untuk memantau investasi asing di sektor-sektor strategis.
Demonstrasi meminta Putin menghentikan perang (beritasatu.com)
Dekrit tersebut menyatakan bahwa warga negara dan perusahaan Rusia, negara bagian itu sendiri, wilayah dan kotamadyanya yang memiliki kewajiban valuta asing kepada kreditur asing dari mereka yang ada dalam daftar akan dapat membayarnya dalam rubel. Arahan terbaru berlaku untuk pembayaran melebihi 10 juta rubel per bulan, atau jumlah serupa dalam mata uang asing.
Kremlin memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada 2 Maret bahwa jika negara 'tak bersahabat' tadi ingin berurusan dengan sekuritas atau real estat, atau penyediaan pinjaman rubel dengan Rusia, mereka harus mencari otorisasi khusus.
Vladimir Putin (newssetup.kontan.co.id)