Maori Tezuka adalah seorang artis porno asal Jepang yang memutuskan untuk menyudahi kariernya di usia 80 tahun.
Alasan Maori untuk pensiun adalah ia mengaku tak mau lagi menjadi bintang porno karena sudah tak ada lagi pria perkasa di dunia ini. Ia menganggap tidak ada lagi pria perkasa yang sepadan saat bermain film dengannya, sungguh mencengangkan bukan?
Maori telah menghabiskan lebih dari satu dekade bekerja sebagai aktris dewasa di industri film panas Jepang. Tak ayal, ia pun mendapatkan julukan sebagai aktris porno tertua sepanjang masa di Negara Sakura itu.
Lika-liku perjalanan karier Maori sebelum terjun ke dunia bintang film porno memang sangat unik, diketahui Maori adalah seorang penyanyi opera.
Debutnya sebagai bintang film porno ia lakoni saat dirinya berumur cukup tua, yakni 71 tahun. Dengan begitu, hampir satu dekade ia telah berkarier di industri film porno.
Meski bermain film porno pada saat sudah tua, Maori Tezuka mengaku bahwa sepak terjangnya di ranah industri panas Jepang bukan karena uang. Lebih dari itu, ia memilih industri porno karena panggilan hatinya sebagai seorang penghibur.
"Tidak pernah tentang uang untuk aku. Aku sudah ditanya untuk kembali (ke industri film porno) dalam dua atau tiga tahun, aku bilang akan memikirkannya," papar Maori Tezuka, dilansir dari AFP, Rabu (23/2/2022).
Ia menjalani profesi sebagai artis porno dengan passion. "Begitu lampu menyala, Anda hanya melakukan yang terbaik," tambahnya.
Passionnya sebagai penghibur itu justru menemukan kendala ketika harus berpasangan dengan pria yang tidak sesuai dengan tipenya. Itulah alasan yang membuatnya mundur dari dunia film porno.
"Saya tidak menyesal, tetapi syuting menjadi lebih sulit ketika aktor itu bukan tipe saya," papanya.
Ilustrasi Wanita Jepang (Pikiran Rakyat)
Sebagai informasi, film porno merupakan hal yang legal di Jepang. Geronto porn bukanlah tempat untuk orang yang lemah hati tetapi merupakan bisnis besar di Jepang di mana sekitar 34 juta orang atau seperempat dari populasi penduduk berusia di atas 65 tahun mengikuti jejak seperti yang dilakukan Maori.
Berdasarkan laporan dari The Sun, industri porno Jepang menghasilkan sekitar 20 miliar US dolar (200 triliun) per tahun, film-film yang menampilkan geriatri kasar menyumbang sekitar seperempat dari total pemasukan. Wow!
Ilustrasi Wanita Jepang (Harian Haluan)