Pemain Tekken profesional Tanukana telah dikeluarkan dari tim esports yang berbasis di Osaka Cyclops Athlete Gaming untuk komentar yang dia buat tentang pria pendek selama live streaming.
Dalam sebuah siaran langsung pada tanggal 15 Februari 2022 lalu, Tanukana berkata, "Laki-laki yang tingginya di bawah 170 cm (5 kaki 6,9 inci) tidak memiliki hak asasi manusia."
Ia bahkan menambahkan mereka harus melakukan operasi pemanjangan tulang agar jadi lebih tinggi. Gila gak tuh? Padahal, menurut Healthline, tinggi rata-rata pria di Jepang adalah 170,8 cm atau 5 kaki 7,2 inci. Alias ya kebanyakan pria Jepang enggak tinggi-tinggi amat. Selain itu, di dalam klip Tanukana juga mengatakan orang dengan payudara berukuran A-cup juga tidak memiliki hak asasi manusia.
# Gamer dengan Catatan Buruk
Gamer Jepang Tanukana (nextshark.com)
Games yang satu ini ternyata memang memiliki catatan suka mengatakan hal-hal buruk. Blog My Game News Flash telah menggali komentar sebelumnya yang dibuat Tanukana dalam live streaming pada tahun 2020. Selama streaming itu, Tanukana sempat mengatakan kepada seseorang untuk "bunuh diri" dan bahwa mereka adalah "sampah masyarakat yang paling sampah."
# Memicu Badai Online di Jepang
Tanakuna ketika diwawancari soal pekerjaannya (youtube.com)
Sementara di barat beberapa orang mungkin menafsirkan komentarnya sebagai meme atau lelucon yang buruk, di Jepang hal itu memicu badai online dengan orang-orang menyebutnya diskriminatif.
Dalam bahasa Jepang, kata untuk hak asasi manusia adalah jinken (人権). Namun dalam bahasa game, jinken mengacu pada item atau karakter yang harus dimiliki semua pemain. Di Twitter, perdebatan telah terjadi mengenai apakah bahasa gaul itu mengarah pada pernyataan Tanukana. Namun, penggunaan istilah "hak asasi manusia" dalam bahasa gaul tidak banyak dikenal di Jepang.
Cyclops kemudian mengeluarkan permintaan maaf, dengan menulis, “Kami telah mengkonfirmasi bahwa pada tanggal 15 Februari, Tanukana, yang merupakan anggota dari Cyclops Athlete Gaming, membuat pernyataan yang tidak pantas di sebuah streaming. Mengenai masalah ini, kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada para penggemar, sponsor, dan semua orang yang mendukung kami.”
Dan Tanukana meminta maaf sekali lagi dengan tweet yang lebih formal yang ditujukan kepada penggemar dan sponsor tim, Red Bull. “Saya sangat menyesalkan pernyataan ini, yang tidak pantas bagi atlet pro esports dan anggota masyarakat,” tulis Tanukana.
Halaman Cyclops Tanukana memiliki daftar sponsor yang mencakup Alienware dan Red Bull. Setelah kontroversi, semua sponsor dihapus dari halamannya. Cyclops kemudian mengumumkan telah mengakhiri kontrak Tanukana.
ANN News, sebuah stasiun berita terbesar di negara Jepang telah menyiarkan insiden tersebut. Mereka melaporkan bahwa Tanukana dipecat setelah membuat komentar tentang pria di bawah 170 cm yang tidak memiliki hak asasi manusia.
Nah, dari kisah gamer ini kita bisa belajar untuk selalu jaga perilaku kita ya ges. Terutama kalau kita publik figur.
Osaka Cyclops Athlete Gaming (en.datosjam.net.pe)