Kamu sudah nonton film Netflix "Tinder Swindler"? Bagaimana menurutmu ges? Ngeri juga ya.
Nah, belum lama ini, Simon Leviev sang penipudalam film dokumenter tersebut, telah diblock dari berbagai aplikasi kencan.
Pria beranama asli Shimon Hayut itu diduga bertemu wanita di Tinder sebelum menipu mereka untuk jutaan dolar. Ia melakukan aksinya dengan memancing para wanita untuk percaya bahwa namanya adalah "Simon Leviev" dan bahwa dia adalah putra taipan berlian Israel Lev Leviev.
"Kami telah melakukan penyelidikan internal dan dapat mengonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang diketahui," kata Tinder dalam sebuah pernyataan kepada Variety.
Ketika dokumen tersebut dirilis di Netflix, dilaporkan bahwa Hayut masih aktif di Tinder.
Meskipun Tinder sekarang telah melarangnya, dia masih memiliki akun di Instagram dengan lebih dari 200.000 pengikut. Dalam sebuah cerita Instagram yang diposting Hayut, ia mengatakan sedang bersiap untuk menceritakan versi ceritanya. Namun, ketika Variety membuka halaman Instagram-nya beberapa waktu kemudian, sebuah pemberitahuan berbunyi bahwa akunnya sudah tidak ada lagi.
Simon Leviev (gensindo.sindonews.com)
# Hukuman yang Menanti Hayut Karena Penipuan yang Dilakukannya
Hayut menghabiskan lima bulan dari hukuman 15 bulan di penjara Israel pada tahun 2019. Dia diduga menipu wanita untuk menyerahkan uang tunai dan kartu kredit dengan memberi tahu mereka bahwa hidupnya dalam bahaya.
Tiga dari korban ditampilkan dalam film berdurasi 114 menit, yang disutradarai oleh Felicity Morris ("Jangan Bercinta Dengan Kucing"), seperti juga wartawan dari surat kabar Norwegia VG, yang membantu membawanya ke pengadilan.
Film "Tinder Swindler" Netflix (yoursay.suara.com)
Variety secara eksklusif melaporkan bahwa Netflix sedang dalam pembicaraan dengan produser tentang rencana mereka mengadaptasi film dokumenter sebagai film fitur.
“The Tinder Swindler” memulai debutnya di layanan streaming pada hari Rabu, 9 Februari 2022, dan telah mencapai daftar 10 Teratas platform di AS dan Inggris.
Simon Leviev ketika ditangkap polisi (vulture.com)