Karena pandemi Covid-19 belum juga usai, pemerintah pemutuskan untuk memberikan vaksin booster alias dosis ketiga untuk mesyarakat Indonesia demi meningkatkan sistem kekebalan secara masal.
Sejalan dengan hal tersebut, sejumlah kabar menyebut setelah vaksin tidak disarankan olahraga berat karena dapat menyebabkan miokarditis atau radang otot jantung. Benarkah demikian?
Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito A Damay menjelaskan bahwa tak ada kaitan langsung antara vaksin booster, olahraga berat, dan miokarditis.
"Kalau [efek] secara langsung, enggak. Tapi kalau mau disambung-sambungin, orang yang olahraga berat, tubuhnya mengeluarkan hormon peradangan interleukin sehingga mengakibatkan peradangan pada otot. Sembarang olahraga, akan tambah sakit, pegel, ada peradangan otot. Nah ini nanti sulit diketahui, peradangan otot akibat olahraga atau vaksinnya," kata Vito dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (7/2/2022).
Dia menjelaskan, faktanya risiko miokarditis dan perikarditis pada orang yang mendapat vaksin Pfizer dan Moderna lebih kecil dibanding risiko terkena miokarditis dan perikarditis saat terkena Covid-19.
Artinya, orang yang divaksin memiliki risiko tapi kecil dan mereka yang tidak divaksin lalu terkena Covid-19 lebih berisiko mengalami miokarditis dan perikarditis. Perikarditis merupakan radang pada perikardium (lapisan tipis seperti kantong yang melapisi jantung).
"Hubungannya, karena SARS-CoV-2 punya ikatan dengan reseptor-reseptor otot jantung, pembuluh darah, kulit jantung, bukan cuma di paru-paru saja. Itu yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi terutama kemarin saat belum ada vaksinasi. Ternyata 30-49 persen pasien yang dirawat di ruang intensif itu kena miokarditis," ungkap Vito.
Ilustrasi Olahraga Berat setelah Vaksin (KlikDokter)
Sementara itu, Vito mengatakan bahwa olahraga berat setelah vaksinasi booster tidak disarankan. Menurut Vito, tubuh tidak sedang dalam kondisi ideal untuk berolahraga apalagi olahraga berat.
Setelah vaksin, biasanya timbul demam, lelah, lemas juga lesu. Oleh karenanya, sangat disarankan untuk istirahat setidaknya selama 48 jam sampai 1 minggu. Di Indonesia, umumnya disarankan untuk istirahat selama 1 minggu.
"Kenapa? Ada kemungkinan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) masih bisa ada sampai seminggu, khawatir nanti tersamar gejalanya [dengan efek olahraga]. Orang capek karena olahraga, ternyata itu bagian dari KIPI," tutur Vito.
Ilustrasi Olahraga Berat setelah Vaksin (KlikDokter)