Ngenes! Cerpen Rakyat Tanjung Menangis Di Bawah Nilai Moralnya Pas Banget

Di Kalimantan terdapat Legenda Batu Menangis. Sedangkan di Pulau Halmahera, terdapat cerpen rakyat Tanjung Menangis. Penasaran?

Di provinsi Kalimantan Selatan, terdapat legenda batu menangis. Menurut kisahnya, konon batu itu adalah anak perempuan yang nggak bisa menghormati dan durhaka kepada ibunya. Nah, di Pulau Halmahera ada yang hampir serupa. Oleh masyarakat dikenal dengan nama Tanjung Menangis. Begini cerpen rakyat Tanjung Menangis. Simak cuy.

Zaman dahulu kala, di Pulau Halmahera, terdapat satu kerajaan yang belum lama ditinggal pergi oleh rajanya karena telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sang raja memiliki dua orang anak laki-laki dan satu perempuan. Ketiga anak dari raja itu masing-masing bernama Putra Baginda Binaut, Baginda Arif dan Putri Baginda Nuri. 

Melihat kondisi pemerintahan yang kosong, Putra Baginda Binaut ingin sekali menempati posisi raja. Oleh karena itu, dirinya pun menyampaikan maksud tersebut kepada Patih Kerajaan. 

"Jika engkau mendukungku, maka aku akan mempertahankan jabatanmu sebagai patih kerajaan," ucap Putra Baginda.

Mendengar permintaan tersebut, sang patih pun langsung menyetujuinya. Setelah itu, Patih langsung bertindak untuk mewujudkan keinginan dari Putra Baginda.

Cerita rakyat (salingamanah.com)

Mula-mula, dirinya menangkap Sang Ratu. Setelah itu disusul pula dengan penangkapan Putra Baginda Arif dan Putri Baginda Nuri. Ketiganya dipenjara di dalam penjara kerajaan yang terletak di bawah tanah.

Usai keluarga lain berhasil dimasukkan ke dalam penjara, Putra Baginda Binaut pun merasa senang dan gembira. Dirinya pun langsung mengumumkan kepada rakyat bahwa kedua saudara dan Ratu mengalami kecelakaan di laut. Setelah itu, dirinya langsung dilantik sebagai raja.

Semasa Binaut memerintah kerajaan, dirinya bersikap tinggi hati dan angkuh. Untuk kepentingan diri sendiri, Binaut memerintahkan rakyat agar membangun istana yang besar dan megah.

Tanjung Menangis Pulau Halmahera (anakku-cintaku-hidupku.blogspot.com)

Kondisi itu semakin diperparah dengan setiap peraturan yang dikeluarkan oleh Binaut. Hasilnya, banyak rakyat yang mengeluhkan pemerintahannya. Namun mereka takut untuk menyampaikan keluhan tersebut. Mereka takut mendapat hukuman dari pengawas maupun pejabat kerajaan.

Disebutkan dalam cerpen rakyat Tanjung Menangis, terdapat satu pelayan istana yang dikenal dengan nama Bijak. Berkat kedekatannya dengan lingkungan istana, dirinya pun berhasil mengetahui kenyataan sebenarnya terkait nasib dari Ratu dan kedua saudara Binaut. 

Oleh karena itu, Bijak pun lari keluar dari istana dan membentuk satu pasukan tangguh guna menumbangkan pemerintahan Raja Binaut. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah dengan membebaskan Ratu dan kedua saudara Raja Binaut yang disekap di dalam penjara. 

Cerita rakyat Tanjung Menangis (indotale.wordpress.com)

Karena lama bekerja di dalam istana, Bijak dengan mudah membawa keluar tahanan keluarga kerajaan. Setelah itu, dirinya pun langsung mengasingkan diri bersama Ratu dan kedua saudara Raja Binaut. Tentunya hal ini dilakukan agar nggak ketahuan oleh pejabat maupun pengawas kerajaan.

Seiring berjalannya waktu, tingkah dan sikap Raja Binaut kepada rakyatnya semakin sewenang-wenang. Hal itu mengakibatkan perubahan hati dari Patih yang ikut mendukungnya. Dirinya menjadi tidak senang dengan sikap Raja Binaut.

Suatu hari, gunung yang ada di sekitar Kerajaannya meletus. Tanpa diduga, istana yang dihuni oleh Raja Binaut dilewati aliran lahar panas. Lahar itu pun berhasil menghancurkan bangunan istana megah yang baru saja jadi.

Pantai Jailolo (pinterest.com)

Melihat kondisi yang demikian, Binaut langsung lari mencari perlindungan. Dirinya lari tanpa tahu tujuan. Hal yang aneh pun terjadi. Lahar seolah mengejar ke mana pun langkah Binaut pergi. HIngga akhirnya Raja Binaut pun binasa karena dilahap lahar. 

Menurut cerpen rakyat Tanjung Menangis, jasad Raja Binaut terdampar di sebuah pantai. Seketika, bentang ala pantai itu berubah menjadi tanjung. Menurut kisah turun temurun, pada hari tertentu, penduduk sekitar bisa mendengar suara orang menangis yang berasal dari tanjung tersebut. Oleh karena itu, masyarakat sekitar pun memberi nama sebagai Tanjung Menangis.

Gunung meleteus (brad.erva-doce.info)

Itulah cerpen rakyat Tanjung Menangis. Kita bisa mengambil nilai moral dari cerita tersebut, yakni agar tidak bersikap semena-mena, baik kepada keluarga maupun saat menjabat sebagai pemimpin. Semua itu nantinya hanya akan membawamu kepada petaka. So, hati-hati, ya.

Cerita rakyat (jalamalut.com)