Bekerja sambil Liburan? Kenapa Enggak! Tapi Kudu Bikin Prioritas Pekerjaan Dulu

Bekerja sambil Liburan? Kenapa Enggak! Tapi Kudu Bikin Prioritas Pekerjaan Dulu

Bekerja secara tetap di sebuah kantor atau perusahaan pasti akan menjenuhkan. Namun, sebagai karyawan tetap, kamu punya jatah libur yang jelas sehingga tak perlu waswas saat tiba waktunya berlibur. 

Hal ini tentunya berbeda dengan para freelancer atau remote worker yang kerap kali masih harus memikirkan deadline pekerjaan dan target penghasilan bahkan di hari libur sekalipun.

Terdengar kurang mengasyikkan bukan? Akan tetapi bekerja sambil liburan sebetulnya boleh-boleh saja dilakukan. Lebih baik masih bekerja sedikit-sedikit selama berlibur daripada sama sekali tak sempat piknik. Bisa-bisa malah stres.

Namun agar segala sesuatunya berjalan baik, ada kiat-kiatnya. Simak di bawah ini biar kamu juga mampu melakukannya tanpa mengganggu pekerjaan sekaligus mengacaukan liburanmu.

1. Pastikan koneksi internet di tempat berlibur lancar

Nggak ada gunanya memaksakan diri untuk bekerja selama liburan jika koneksi internet di tempat tersebut tersendat-sendat. Bukannya pekerjaanmu beres, kamu malah hanya akan stres sendiri oleh koneksi internet yang terputus-putus.

Pekerjaan yang sebetulnya tak terlalu mendesak untuk secepatnya dibereskan pun bisa membuatmu panik. Padahal sebetulnya kamu cuma dibikin kesal oleh koneksi internetnya. Oleh sebab itu, pilihlah tempat berlibur yang tidak terlalu terpencil jika masih harus sambil bekerja. 

2. Atur kegiatan wisata agar tak terlalu padat

Jika jadwal kegiatan wisatamu sudah padat, kecil kemungkinan kamu masih punya waktu dan tenaga untuk bekerja. Bila dipaksakan pun, kamu tidak akan bisa berkonsentrasi. Padahal mengerjakan apa pun dengan hasil yang buruk juga tidaklah berguna. 

Jadi, atur kegiatan wisatamu sebaik mungkin. Misalnya, kamu selesaikan pekerjaan di pagi hari dan baru pergi ke tempat-tempat wisata agak siang atau sore hari sehingga pekerjaanmu tidak terganggu.

Atau, kamu mulai mengunjungi tempat-tempat tersebut sejak pagi supaya sorenya kamu telah kembali ke penginapan. Setelah beristirahat sebentar, kamu bisa mulai mengerjakan tugas-tugasmu. Simpel kan?

 

3. Jangan menghilangkan kesempatan langkamu buat refreshing

Pekerjaan memang yang utama, tapi kebutuhanmu akan liburan juga jangan dipandang sebelah mata. Apalagi kalau kamu sudah jarang sekali refreshing. Jangan menganggapnya kurang penting jika kamu tak mau tiba-tiba merasa sangat jenuh dengan pekerjaanmu.

Kalau sampai hal itu terjadi, belum tentu kamu akan punya waktu untuk pergi berlibur. Misalnya ketika pekerjaanmu sedang padat-padatnya. Makanya, paling tidak gunakan kesempatan yang ada untuk 50 persen bekerja dan 50 persen lagi berlibur.

Ilustrasi Bekerja sambil Liburan (Good News From Indonesia)

4. Jangan sampai membuat teman atau keluargamu tak nyaman

Saat berlibur tapi tak ingin meninggalkan pekerjaan, jangan sampai membuat teman atau keluarga tak nyaman, ya! Mengapa mereka sampai merasa tidak nyaman? Ini disebabkan kamu jadi nggak asyik lagi selama liburan. Kamu cenderung mengurung diri di kamar demi bekerja daripada makan bersama mereka, misalnya.

Raut wajahmu juga tidak menggambarkan kebahagiaan selama berlibur bersama mereka. Kalau ada yang mengajakmu pergi atau menikmati hiburan, jawabanmu pasti, "Nanti deh, aku masih ada pekerjaan."

Selama pekerjaan terus yang kamu pikirkan, maka fokusmu akan terpecah. Orang dewasa mungkin dapat memahamimu, tapi anak-anakmu tentu bakal rewel kalau kamu seperti itu. Jangan sampai tanpa sadar kamu merusak liburan semua orang, ya!

5. Pastikan kamu telah memilih pekerjaan yang menjadi prioritas

Artinya, kamu memang tidak boleh membawa semua pekerjaan ketika berlibur. Bagaimanapun, kualitas liburanmu perlu dijaga. Sebab, kamu sudah mengeluarkan banyak uang.

Lebih sedikit dan tingkat urgensi pekerjaan yang akan digarap selama berlibur menjadi lebih baik. Walaupun kamu berpikir produktivitasmu menurun gara-gara liburan, sesungguhnya nggak seperti itu, kok.

Bukankah liburan berfungsi untuk mengisi ulang energimu? Sekalipun selama kamu berlibur cuma bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan, setelahnya kamu bakal merasa fresh dan siap kembali memacu produktivitasmu.

Meski pekerjaan dan liburan sama-sama penting, pertimbangkanlah tentang waktunya. Apakah ini saatnya untuk mendahulukan liburan, kerja saja sampai target-target tercapai dulu, atau menggabungkan keduanya secara bijaksana?

Intinya, jangan memaksakan diri buat berlibur saat pekerjaan masih menumpuk. Namun, jangan pula pergi berlibur bila kamu tetap saja dikuasai oleh pekerjaan. Yang pertama mengarah pada sikap kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan, yang kedua berpotensi hanya membakar uang.

Ilustrasi Bekerja sambil Liburan (Brilio.net)