Kisah Orang Rimba yang Ditolak Bank Meskipun Punya Uang Miliaran, Kenapa Ya?

Kisah Orang Rimba yang Ditolak Bank Meskipun Punya Uang Miliaran, Kenapa Ya?

Meski dunia sudah semakin modern dan teknologi sudah sangat maju. Kenyataannya, masih ada lho orang-orang yang memilih untuk tetap tinggal di hutan dan jauh dari peradaban. 

Mereka hidup sederhana tidak terpengaruh dengan modernisasi, bahkan lebih ekstrem daripada orang desa yang masih menggunakan teknologi.

Orang yang hidup di hutan memanfaatkan alam dan hasil bumi untuk hidup. Mereka membuat rumah, alat-alat rumah tangga, dan segala sesuatu sendiri. 

Meskipun begitu, bukan berarti mereka tak memiliki harta. Justru karena hidupnya yang sederhana, orang rimba biasanya jago menabung sehingga punya harta yang banyak. 

# Punya Uang Miliaran disimpan di Dalam Hutan

 

Adalah Tarib, salah satu orang rimba yang memiliki harta banyak dan memegang jabatan sebagai Tumenggang Air Hitam.

Belum lama ini ia ramai jadi perbincangan karena dikatahui, ia seorang yang kaya raya meski hidup di hutan belantara.

Mengutip Kompas, Tarib memiliki uang sebanyak Rp1,5 miliar dari hasil kebun kelapa sawitnya.

Yang menarik, uang-uang Tarib disimpan di dalam hutan di Jambi dengan cara dikubur dalam tanah. Namun, tak hanya uang yang dimiliki, Tarib juga masih punya tanah dan kebun sawit ratusan hektar luasnya.

# Ditolak Bank Saat Hendak Menabung

Karena merasa tak aman menyimpan uang di hutan. Tarib kemudian berniat menyimpan uangnya di bank. Sayangnya, ia malah ditolak oleh pihak bank lantaran membawa uang terlampui banyak.

Potret orang rimba yang hidup di hutan (wikimedan.com)

Selain itu, Tarib ditolak karena tak memiliki KTP atau kartu identitas yang lain. Padahal pihak bank butuh untuk syarat administrasi.

Karena penolakan itulah, Tarib merasa diperlakukan tak adil oleh pihak bank. 

Tapi justru dari pengalaman itulah, ia dan istrinya kemudian akhirnya membuat KTP dan kemudian membuka rekening di bank.

# Kembali Ditolak Bank Meski Sudah Punya KTP

Setelah punya KTP dan masuk Islam. Tarib kembali ke bank untuk melakukan permohonan pinjaman untuk melakukan perbaikan dan penanaman kembali di hutan. Namun, lagi-lagi ditolak pihak bank.

Yohana Marpaung, guru sekolah rimba (news.detik.com)

Bank menolak permohonan pinjaman Tarib karena tak ada penjamin. Padahal Jaelani punya kebun yang sangat luas dan namanya pun sudah dikenal masyarakat setempat. 

Syukurnya, ada seseorang yang mau dengan sukarela menjadi penjamin. Sehingga Jaelani bisa membayar utangnya nanti setelah uang dipakai.

Wah, ternyata pada akhirnya orang rimba tetap perlu berhubungan juga sama modernisasi dan dunia luar ya.  

Perbaikan hutan yang dilakukan oleh orang rimba (liputan6.com)