Anang Hermansyah Lakukan Transplantasi Rambut: Ampuhkah Atasi Kebotakan?

Anang Hermansyah Lakukan Transplantasi Rambut: Ampuhkah Atasi Kebotakan?

nang Hermansyah baru saja melakukan transplantasi rambut saat berlibur ke Turki beberapa pekan lalu. Tujuan transplantasi itu sendiri adalah agar rambut tetap tumbuh dengan lebat, mengingat usianya yang menginjak 52 tahun membuat kondisi rambut musisi ini kian menipis.

Prosedur transplantasi rambut sudah sering menjadi solusi bagi orang yang ingin menghindari kebotakan, atau menumbuhkan rambut di area-area tubuh tertentu. 

Dilansir dari Healthline, transplantasi rambut dilakukan dengan mengambil rambut pada area kepala atau bagian tubuh lain yang lebat, kemudian menanamnya di bagian kulit kepala yang bermasalah.

Ada 3 metode transplantasi yang bisa dilakukan yaitu flap surgery atau operasi perluasan jaringan kepala, operasi mengurangi kulit kepala dan implan rambut.

Prosedur cangkok atau transplantasi rambut itu sendiri pertama kali dilakukan pada tahun 1939 di Jepang. Saat itu, area rambut yang bisa dicangkok tak banyak seperti saat ini.

Menurut situs National Institutes of Health, ada sekitar 10-80 persen rambut yang dicangkok lalu bisa tumbuh lebat kembali dalam kurun waktu 3-4 bulan.

Anang Hermansyah baru saja melakukan transplantasi rambut untuk atasi kebotakan (wolipop.com)

Tetapi perlu untuk diketahui jika hasil cangkok biasanya tak akan bertahan selamanya. Berjalannya waktu, rambut akan kembali menipis seiring penuaan. 

Selain itu, prosedur ini juga tak efektif bagi mereka yang sudah mengalami kebotakan dalam tingkat parah, misalnya hampir di seluruh bagian kepala, atau para penderita pasien kemoterapi. 

Gak heran, dengan kecanggihannya, transplantasi rambut membutuhkan biaya yang tak murah, yakni sekitar  US$ 4.000 hingga US$ 15.000 (Rp 57 juta - Rp 216 juta) per sesinya.

Anang Hermansyah baru saja melakukan transplantasi rambut untuk atasi kebotakan (wolipop.com)