Snowdrop baru saja menayangkan dua episode perdananya sejak 18 Desember 2021. Namun drama ini sudah mendapat kecaman dari netizen Korea hingga masyarakat mengajukan petisi penghentian penayangan karena dianggap menyimpang dari sejarah. Berikut kronologinya:
Sudah Pernah Mendapat Petisi Sebelum Tayang
Sebelum resmi tayang, Snowdrop sudah pernah mendapat petisi dari masyarakat Korea. Petisi tersebut dibuat pada 26 Maret dengan judul Drama JTBC Snowdrop Harus Dihentikan. Alasannya karena sinopsis drama yang beredar secara online dinilai mendistorsi sejarah yang ada.
Kembali Dipetisi dan Mendapat 200.000 Tanda Tangan
Setelah episode perdana tayang, petisi ke Blue House tentang permintaan penghentian penayangan Snowdrop kembali muncul. Dalam petisi baru, karakter utama digambarkan sebagai seorang mata-mata disalahpahami sebagai aktivis. Pemutaran lagu Dear Pine dianggap meromantisasi peristiwa sejarah, dan alur cerita yang mengarah pada distorsi sejarah.
(Dok. JTBC)
Tutup Kolom Komentar di Web Resminya
Snowdrop menutup kolom komentar di Naver real-time talk dan memprivate seluruh komentar penonton di website resmi. Komentar hanya bisa dibaca oleh penulis komentar dan tim produksi. Hal ini dilakukan untuk melindungi para pemeran dari hujatan, fitnah, dan komentar jahat.
Beberapa Brand Mengundurkan Diri dari Daftar Sponsor
Heungil Furniture, Ssarijae Maeul, Ganisong, Dopyongyo, Hans Electronic, Teazen, Dyson, Downy, dan SONO SEASON mengajukan penarikan diri sebagai sponsor.
JTBC Tetap Tayangkan Snowdrop
Pada 21 Desember, JTBC merilis pernyataan resmi yang menjelaskan bahwa latar belakang drama ini adalah masa rezim militer dan berisi cerita fiktif dari pihak yang berkuasa yang berkolusi dengan pemerintah Korea Utara untuk mempertahankan otoritas, dan tidak ada karakter mata-mata yang menyelinap di pergerakan demokrasi.
(cnnindonesia)