Peristiwa bersejarah ini terjadi pada tahun 1987 yang menewaskan ratusan orang. Berkat kecelakaan inilah, banyak cerita angker bermunculan di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Meskipun sudah lama berlalu, namun kecelakaan ini masih menjadi luka yang membisu bagi mereka yang ditinggalkan. Berikut ini allah 4 fakta seputar tragedi Bintaro.
Disebut Tragedi Berdarah dalam Sejarah Kereta Api Indonesia
Sebanyak 139 orang tewas dalam insiden naas ini dan menjadikannya kecelakaan kereta api yang merenggut korban jiwa paling banyak. Kecelakaan ini terjadi ketika kereta nomor 225 berpapasan dengan kereta 220 yang melaju kencang dari arah berlawanan. Kecelakaan tidak bisa terhindari dan terjadilah tabrakan dahsyat hingga gerbong-gerbong kereta terguling keluar rel.
Nasib Masinis Kereta 225
(peristiwa Tragedi kereta Bintaro via metro.tempo.co)
Slamet Suradio selaku masinis 225 memang mengalami apes, dia selalu disudutkan dan dianggap lalai meskipun ia membantah dan mengantongi izin pemindahan tempat persilangan. Akibatnya ia dipenjara selama 4 tahun, akibatnya ia dipecat dan tidak menerima uang pensiun yang membuatnya terlunta-lunta selama sisa hidupnya.
Bintaro, Tempat Kecelakaan
(pengemudi kereta 225 adalah Slamet Suradio via boombastis.com)
Selain kecelakaan hebat pada tahun 1987 itu, ternyata ada beberapa kecelakaan kereta api lainnya yang terjadi di daerah Bintaro. Contohnya pada tahun 2013 saat kereta penumpang bertabrakan dengan truk tangki yang berada di tengah rel dan menewaskan 4 orang.
(Tragedi Kereta Pernah Terjadi di Bintaro Pada tahun 2013 via metro.tempo.co)