Sudah bukan rahasia umum lagi kalau barang-barang luar angkasa seperti asteroid, meteorite hingga serpihan batu ruang angkasa jatuh ke Bumi akibat tertarik oleh gravitasi planet kita. Karena itu, dari sekian banyaknya meteorit yang jatuh ke Bumi, ada satu meteorit yang jatuh pada 15 September 2017.
Meteorit tersebut jatuh di daerah Carancas, Peru. Meteorit yang jatuh memiliki diameter 3 meter, berat 12 ton, dan melaju dengan kecepatan 10.000 mil/jam. Anehnya, meteorit ini tidak terbakar hingga habis oleh atmosfer bumi, memiliki suhu yang panas, dan mengeluarkan semacam upah.
Lebih anehnya lagi, beberapa hari setelah meteorit ini jatuh di Bumi, ratusan warga sekitar lokasi tersebut mendadak sakit dengan gejala seperti pusing, mimisan, muntah-muntah, diare, hingga ruam misterius di sekujur kulit. Jumlah pasien terus membludak hingga tenda-tenda darurat didirikan.
(Wabah Penyakit Akibat Meteorit via mysteriousuniverse.org)
Korban makin banyak dan dokter yang menangani tidak bisa menjelaskan asal muasal wabah ini. Tes darah juga gagal memberi petunjuk yang meyakinkan. Karena semakin memburuk, pemerintah Peru hampir memberlakukan situasi darurat negara, namun kemudian yang sakit berangsur membaik dengan sendirinya.
Peneliti telah melakukan banyak penelitian dan banyak teori yang diberikan namun belum ada jawaban yang memuaskan, namun yang pasti wabah tersebut didasarkan oleh jatuhnya meteorit ke wilayah tersebut.
(Meteorit yang Penuh Teka-Teki via mysteriousuniverse.org)