Periode Perang Salib, Perang Agama yang Terjadi Hingga Ratusan Tahun

Periode Perang Salib, Perang Agama yang Terjadi Hingga Ratusan Tahun

Perang Salib adalah sebutan bagi perang-perang agama di Asia Barat dan Eropa antara abad ke-11 sampai abad ke-17. Perang salib banyak disokong dan adakalanya diarahkan oleh Gereja Katolik. Perang Salib berbeda dari konflik-konflik keagamaan lainnya karena orang-orang yang ikut serta dalam perang ini meyakini perjuangan mereka sebagai penebusan ampunan atas dosa-dosa yang sudah mereka akui. Perang Salib yang paling terkenal adalah perang-perang perebutan Tanah Suci melawan kaum Muslim di kawasan timur Mediterania. Ada pula Perang Salib melawan orang Moro Iberia, Perang Salib melawan Kekaisaran Turki Utsmaniyah, dan Perang Salib untuk maksud-maksud lain, termasuk untuk memerangi kaum pagan, memberantas kaum bidah, dan menuntaskan silang sengketa di antara pihak-pihak yang sama-sama beragama Kristen Katolik.

Berikut ini periode Perang Salib yang pernah terjadi di sejarah dunia.

1. Perang Salib Pertama (1905-1101)

Pada bulan Maret 1095 di Konsili Piacenza, duta besar yang dikirim oleh kaisar Bizantium, Alexius Komnenus (Alexius I), meminta bantuan untuk mempertahankan kerajaannya melawan Turki Seljuk. Sedangkan di Konsili Clermont, Paus Urbanus II meminta seluruh umat Kristen untuk bergabung dalam perang melawan Turki Seljuk. Setelah turun ke medan perang, tentara salib berhasil mengalahkan dua pasukan besar Turki di Dorylaeum dan di Antiokhia. Pada 1099, mereka berhasil merebut Yerusalem dan menciptakan negara-negara tentara salib kecil yang menjadi bagian dari Kerajaan Yerusalem.

2. Perang Salib II (1145-1150)

https://www.sutori.com/

Setelah masa dimana umat Kristen dan Muslim hidup berdampingan di Yerusalem, tentara Islam yang dipimpin oleh Imad ad-Din Zengi merebut Aleppo dan Edessa. Kekalahan-kekalahan ini menyebabkan Paus Eugenius III menyerukan perang salib lainnya pada tanggal 1 Maret 1145. Tentara Prancis dan Jerman, di bawah pimpinan Raja Louis VII dan Konrad III, berbaris ke Yerusalem pada tahun 1147 tetapi gagal mencapai keberhasilan besar. Pada 1150, kedua pemimpin besar itu kembali ke negaranya dengan tangan kosong.

3. Perang Salib III (1188-1192)

https://www.history.com/

Pada tahun 1187 Salahuddin Al Ayyubi (Saladin) berhasil merebut Yerusalem setelah meraih kemenangan atas pasukan salib di Pertempuran Hattin. Paus Gregorius VIII pun menyerukan perang salib ketiga, yang langsung disambut oleh Raja Richard I dari Inggris, Kaisar Romawi Suci Frederick I dan Raja Philip II dari Perancis. Tentara salib berhasil mengalahkan kaum Muslim di dekat Arsuf, dan berhasil mendekat ke Yerusalem. Namun, karena persediaan makanan dan air yang tidak memadai, perang salib ketiga berakhir dengan kegagalan pasukan Kristen untuk merebut Yerusalem.

4. Perang Salib IV (1202-1204)

http://historyleaks.blogspot.com/

Perang Salib Keempat dimulai pada tahun 1202 oleh Paus Innosensius III, dengan maksud untuk menginvasi Tanah Suci melalui Mesir. Perang ini juga menjadi kendaraan bagi ambisi politik Doge Enrico Dandolo dari Venesia untuk memperluas kekuasaan Venesia di Timur Dekat dan melepaskan diri dari Bizantium. Tentara Salib pun membuat kontrak dengannya, namun tidak memiliki dana untuk membayar armada dan ketentuan yang telah mereka kontrak. Dandolo pun meminta mereka untuk mengalihkan perang salib ke Bizantium. Paus Innosensius III yang terkejut langsung mengekskomunikasi mereka semua. Walau begitu, mereka kembali melakukan pengepungan pada bulan April 1204. Kali ini Konstantinopel berhasil dijarah, gereja-gereja dirampok, dan banyak penduduk yang dibunuh.

5. Perang Salib V (1217)

https://www.factinate.com/

Pada tahun 1215, Dewan Keempat Lateran merumuskan sebuah rencana untuk pemulihan Tanah Suci. Pasukan perang salib dari Hongaria, Austria bergabung dengan pasukan raja Yerusalem dan pangeran Antiokhia untuk merebut kembali Yerusalem di tahun 1217. Pasukan perang salib mencapai prestasi luar biasa setelah berhasil mengepung Damietta di Mesir pada tahun 1219. Namun di bawah desakan seorang legatus kepausan, Pelagius, mereka melanjutkan serangan bodoh ke Kairo, dan blokade pasukan Sultan Ayyubiyyah Al-Kamil memaksa mereka untuk menyerah dan mengadakan gencatan senjata.

http://www.thinglink.com/