Buta warna dalam dunia medis disebut dengan defisiensi penglihatan warna, kondisi ini disebabkan oleh tidak berfungsinya sel reseptor di belakang mata yang membedakan warna merah, hijau dan biru. Lakukanlah tes buta warna jika kamu tidak dapat mendeteksi warna tertentu!
Umumnya, penderita buta warna akan kesulitan untuk mengidentifikasi warna merah, kuning, dan hijau. Kondisi lainnya, ada jenis buta warna yang sulit mendeteksi warna biru dan kuning.
Lebih langka lagi, bahkan ada yang tidak bisa melihat warna sama sekali, yang terlihat hanya warna abu-abu. Kasus ini disebut dengan akromatopsia, dialami oleh 10% penduduk sebuah pulau di Pasifik.
Penyebab utama buta warna adalah genetik, biasanya dari ibu ke anak laki-laki. Namun, bisa juga disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit, seperti cedera otak, degenerasi makula, glaukoma dan retinopati diabetik, obat-obatan tertentu, dan defisiensi vitamin A.
Jenis Tes Buta Warna yang Paling Akurat (via Depositphotos)
Tes buta warna bisa dilakukan menggunakan Tes Ishihara. Tes ini merupakan jenis tes terbaik yang sudah dikembangkan sejak 100 tahun yang lalu. Diagnosis diambil berdasarkan penilaian terhadap kemampuan membaca bentuk atau angka di antara titik-titik berwarna.
Jika bisa menyebutkan pola tersebut, berarti kamu tidak buta warna. Sebaliknya, jika kesulitan bahkan tidak melihat pola apa pun, itu menandakan kamu buta warna.
Jenis Tes Buta Warna yang Paling Akurat (via The Week UK)
Jenis tes yang terbaru dan lebih rinci adalah Tes 100-Hue atau Tes Colour Hue. Kamu bisa melakukan tes ini secara online, namun tidak disarankan. Tes online tidak memberi hasil yang akurat karena berbagai alasan, salah satunya adalah adanya variasi warna yang berbeda pada tiap perangkat.
Untuk memperoleh hasil dari tes buta warna yang akurat, memang sebaiknya dilakukan bersama dokter mata atau optometrist.
Jenis Tes Buta Warna yang Paling Akurat (via Alodokter)