Jokowi Berencana Ganti PNS Dengan Robot, Begini Pro Kontranya

Jokowi Berencana Ganti PNS Dengan Robot, Begini Pro Kontranya

Pemerintah sedang dalam rencana untuk menggantikan tenaga manusia dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Kabar ini telah terdengar sejak 2 tahun lalu, ketika Jokowi memangkas jabatan eselon III dan IV.

Saat itu, Kemenkeu menjadi kementrian pertama yang melakoni kebijakan ini. Setidaknya, ada 112 pejabat eselon Kemenkeu yang saat ini beralih menjadi pegawai fungsional.

“Yang eselon III dan IV akan kami potong dan kami putuskan diganti dengan AI,” kata Jokowi di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis 28 November 2019.

Jokowi sendiri memiliki alasan untuk melakukan pemangkasan jabatan eselon demi mengurangi birokasi yang menghambat perizinan. Ini juga menjadi langkah awal untuk Jokowi menggantikan tenaga PNS dengan robot.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, ia juga berencana melakukan hal serupa, yakni menggunakan teknologi AI untuk sistem administrasi pemerintahan.

“Keinginan Pak Jokowi PNS diganti dengan robot bukan berarti PNS-nya terus dipangkas, terus kita buat robot,” kata Tjahjo, Rabu (1/12/2021). 

Sedangkan menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama, di masa mendatang, pemerintah bakal lebih banyak mengandalkan teknologi digital untuk melayani publik.

“Saat ini pemerintah sedang melaksanakan tranformasi digital dalam pelayanan yang diberikan oleh dan manajeman ASN. Sebenarnya upaya digitalisasi telah dilaksanakan sejak beberapa tahun ke belakang,” kata Satya saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (2/12/2021). 

Jokowi berencana mengganti tenaga kerja PNS dengan robot (via tirto.id)

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini semakin diseriusi mengingat situasi pandemi yang kian kompleks.

“Maka transformasi tersebut dipercepat. Sebenarnya jumlah ASN saat ini di Indonesia terus menurun karena PNS yang pensiun tidak sebanding dengan jumlah yang direkrut. Namun halnya dengan transformasi penggunaan IT dan digitalisasi pelayanan publik, maka diharapkan pelayanan publik/masyarakat dapat terus berjalan dengan baik. Jadi kedepannya formasi PNS akan tidak gemuk, karena penggunaan IT dan digitalisasi pelayanan publik,” kata dia. 

Satya menjelaskan bahwa saat ini posisi eselon III dan IV telah dihapuskan, dan akan diganti dengan pejabat fungsional.

Formasi ini diharapkan bisa mendorong PNS bisa memiliki performa yang lebih unggul dalam melayani publik. 

“Pekerjaan yang sifatnya administratif, rutinitas, dan repetitif serta memiliki prosedur operasi standar yang jelas menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat digantikan dengan teknologi,” kata dia.

Jokowi berencana mengganti tenaga kerja PNS dengan robot (via tirto.id)