Sejarah Meletusnya Gunung Semeru dari Tahun 1818-2021, Hampir Tiap Tahun Erupsi

Sejarah Meletusnya Gunung Semeru dari Tahun 1818-2021, Hampir Tiap Tahun Erupsi

Sabtu, 4 Desember 2021, warga Lumajang, Jawa Timur dikagetkan dengan sebuah bencana meletusnya Gunung Semeru. Anehnya, sebelumnya tak ada peringatan apa pun bahwa gunung berapi ini akan meletus. Itu juga yang menyisakan kepedihan bagi warga terdampak. 

Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Puncak tertingginya dikenal dengan nama Mahameru.

# Meletus Pertama Kali di Tahun 1818

Sebagai informasi, Gunung Semeru yang berjenis strato ini pertama kali meletus di bulan November tahun 1818. Setelah itu, Gunung ini meletus lagi di tahun 1829, 1830, 1832, 1836, 1838, 1842, 1844, 1845, 1848, 1851, 1856, 1857, 1860, 1864, 1867, 1872, 1877, dan 1878.

Setelah itu, Gunung Semeru meletus kembali di tahun 1884, dan terus mengalami letusan dari tahun ke tahun sampai tahun 1899.

Lahar panas dari Gunung Semeru (papeta.org)


# Letusan di Tahun 1900-an

Sementara di tahun 1900-an, Gunung Semeru mulai meletus lagi di tahun 1900 sampai tahun 1913. Gunung tersebut kembali meletus pada tahun 1941-1942, 1945, 1946, 1947, dan 1950.

Lalu pada tahun 1951 hingga 1961-1963 terjadi letusan berurutan. Dan dari tahun 1967-1969 dan tahun 1972 hingga 1990 juga terjadi lagi letusan beruntun. Lalu disusul letusan pada tahun 1992 dan 1994. Letusan di tahun 1994 bisa dikatakan adalah letusan yang terbesar dibanding yang sebelumnya.

# Letusan Tahun 2000-an

Abu vulkanik yang keluar dari Gunung Semeru (tirto.id)

Di tahun 2000-an Gunung Semeru kembali meletus di tahun 2004, 2005, 2007, 2011, 2016, 2018, dan 2019. Kemudian di tahun 2020, Gunung Semeru mulai mengeluarkan awan panas dan guguran lava. Sampai pada bulan Desember 2021 ini, gunung yang dikelola taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini meletus dan memakan cukup banyak korban.

Letusan Gunung Semeru ini bersifat vulkanian dengan ciri eksplosif dan kadang menghancurkan kubah dan lidah lava. Sementara itu, tipe letusannya adalah vulkanian dan strombolian, yang artinya terjadi 3-4 kali setiap jam. 

Warga terdampak Letusan Gunung Semeru (kabar24.bisnis.com)