Usia muda yang penuh gejolak dan menggebu-gebu dalam hubungan asmara bukan alasan untuk salah memilih cinta. Meski terkesan simpel dan mudah, nyatanya banyak anak muda yang terjebak cinta palsu hingga berakhir pada hal yang menyakitkan.
Jatuh cinta di usia muda memang indah, semuanya serba lucu karena belum banyak hal yang jadi pertimbangan untuk menuju arah yang lebih serius. Akan tetapi bukan berarti tidak memiliki tantangan sehingga belajarlah untuk meminimalkan kesalahan di usia muda dengan tepat dalam memilih pasangan.
Sebab, terjerat cinta palsu di usia muda justru membuang sebagian energi mudamu yang penuh gairah. Dampak buruknya, bisa bikin kamu trauma di masa yang akan datang. Nah, biar nggak terjebak, simak tips terhindar dari hubungan cinta palsu berikut ini, ya!
1. Cinta pandangan pertama awal dari hadirnya cinta palsu
Banyak, sih, kisah cinta yang berawal dari pandangan pertama. Namun, kisah cinta yang berakhir indah dan sejati tidak berawal dari pandangan pertama, aja lho Gengs. Nggak ada hal yang instan. Semuanya butuh yang namanya proses.
Ada banyak liku dan juga rintangan yang mesti dilewatkan untuk bisa mendapatkan cinta sejati. Oleh karena itu, jangan terkecoh dengan cinta pandangan pertama, ya.
Tidak dipungkiri jika cinta pandangan pertama hanya berpusat pada penampilan fisik saja dan sejatinya kita bisa mengenal kepribadian seseorang seiring berjalannya waktu. Love at the first sight? Boong banget!
2. Penampilan menarik memang menggoda tapi itu hanya sampul luarnya
Kesan pertama selalu menjadi poin penting untuk menyukai seseorang. Penampilan menarik dan wajah yang rupawan bisa dijadikan patokan dalam memilih pasangan. Namun, jangan dijadikan kriteria utama saat menjalin hubungan, ya Gengs.
Penampilan menarik bukan jaminan nantinya kamu akan merasa nyaman dengannya. Daripada terjebak dengan keindahan tampilan, lebih baik mendalami karakter untuk menemukan sisi kebaikan dari dirinya.
3. Cinta yang terlalu banyak diumbar akan menguap dan hilang
Cinta yang terlalu banyak diumbar, diekspose di media sosial terus-terusan, akan menguap dan hilang. Bukan aja menguap dan hilang, cinta yang terlalu diumbar akan terasa lebih cepat membosankan dan instan.
Untuk mendapatkan cinta sejati, kamu harus membedakan mana rayuan tulus dengan rayuan penuh gombalan yang palsu. Sebab bisa saja cintamu diumbar hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Duh!
Tips Agar Kamu Terhindar dari Hubungan Cinta Palsu di Usia Muda (Shutterstock)
4. Terlalu banyak berkorban untuk cinta hanya membuat hubunganmu sia-sia
Cinta memang butuh pengorbanan. Namun, jika hanya berkorban terus-menerus tanpa mendapatkan hak untuk bersenang-senang dan menikmati indahnya sebuah hubungan, artinya penuh kesia-siaan belaka. Kamu harus bisa merasakan suka dan duka dalam hubungan juga mengalami naik dan turunnya sebuah kisah.
Jika yang terjadi hanya pengorbanan dan perjuangan semata, mungkin kamu sedang mengalami cinta sepihak. Cinta sejati itu tidak akan berjalan tanpa dukungan satu sama lain, lho. Jadi, jangan sampai hidupmu terbuang percuma untuk cinta.
Sebaliknya, kamu juga nggak boleh berharap punya hubungan yang mulus-mulus aja. Kamu harus siap dengan segala tantangan dan rintangan. Sebab ketika menemui sebuah masalah dalam hubungan, cinta kalian sedang diuji. Kamu juga bisa tahu seberapa tulus pasangan terhapmu.
5. Bersifat mengikat dan penuh tekanan bukan awal dari cinta sejati
Sering kali, kita melihat seseorang memiliki cinta yang terkurung dan terpenjara dari kebebasan serta merasa hidup penuh tekanan. Kemana-mana harus berdua, setiap detik harus laporan, nggak boleh pergi tanpa izin pasangan, dan bla.. bla.. bla.. Cinta seperti ini penuh dengan racun dan pengekangan yang nggak sehat. Sebaiknya, kamu menghindar dari hubungan seperti ini, ya.
Cinta palsu di usia muda bisa menjadi kesalahan dan pelajaran yang berharga buatmu. Namun, alangkah baiknya kita lebih bijak memanfaatkan waktu dan energi untuk kualitas cinta yang bahagia sampai tua. Nggak mau kan, terus-terusan galau?
Tips Agar Kamu Terhindar dari Hubungan Cinta Palsu di Usia Muda (Shutterstock)