3 Mitos Perawatan Kulit yang Sebaiknya Segera Kamu Lupakan, Salah Satunya: Makan Gorengan Bikin Jerawatan!

3 Mitos Perawatan Kulit yang Sebaiknya Segera Kamu Lupakan, Salah Satunya: Makan Gorengan Bikin Jerawatan!

Dalam kehidupan, baik di lingkungan keluarga atau pertemanan, mungkin kamu pernah mendengar beberapa aturan mengenai perawatan kulit. Dan sejak saat itu pula, kamu memercayai dan menjalaninya hingga sekarang. Padahal, kamu belum mengetahui fakta ilmiah di balik aturan perawatan kulit yang kamu dengar, kan? Biar nggak makin tersesat, yuk simak artikel berikut, ini!

Dikutip dari Well and Good, dr. Muneeb Shah, MD, seorang dokter kulit bersertifikat mengungkapkan bahwa banyak dari kepercayaan mengenai perawatan kulit tidak sesuai dengan kenyataan. Baru-baru ini, ia mengatakan beberapa fakta perawatan kulit umum yang beredar di masyarakat luas ternyata adalah mitos dan ia pun meminta semua orang untuk segera melupakan mitos tersebut. Beberapa mitos yang kerap beredar adalah:

Mitos 1

- Gorengan atau makanan yang digoreng dapat meningkatkan produksi sebum penyebab jerawat.

Fakta: Menurut Muneeb, salah! Meskipun gorengan menyebabkan gangguan kesehatan lain, seperti sembelit atau batuk, tidak ada penelitian yang mendukung bahwa makanan yang digoreng dapat memicu jerawat.

Namun, ada makanan tertentu yang bisa memperburuk jerawat, seperti gula, misalnya. Gula dapat menyebabkan gejolak pada beberapa orang. Begitu juga dengan susu, produk gandum tertentu, dan telur. Semua makanan tersebut berpotensi menyebabkan peradangan di usus, yang juga ikut berimbas pada wajah berupa jerawat.

Mitos 2

-   Neomycin, polymyxin B, bacitracin adalah antibiotik yang baik untuk luka.

Ilustrasi Makan Gorengan Sebabkan Jerawat (KlikDokter)

Fakta: Ada beberapa salep mengandung antibiotik dijual di pasaran, salah satunya salep yang mengandung neomycin, dan sebagian orang menggunakannya untuk pengobatan luka. Padahal, penggunaan antibiotik harus dengan resep dokter.

Lebih lanjut, dr. Muneeb mengatakan sebaiknya jangan lakukan hal ini lagi karena berisiko tinggi alergi. Sebagai gantinya, dokter kulit merekomendasikan penggunaan salep petroleum jelly apa pun untuk penyembuhan.

Mitos 3

- Hidrogen peroksida baik untuk membersihkan luka.

Ilustrasi Luka di Kulit (Orami)

Fakta: Menurut dr. Muneeb, sebuah studi di 2017 membuktikan alkohol dan hidrogen peroksida dapat merusak jaringan dan menunda penyembuhan. Rasa pedih di lutut kita yang terkelupas tidak ada gunanya. "Daripada alkohol, sabun dan air bersih lebih baik," kata dr. Muneeb.

Dari ketiga mitos di atas, mana yang masih kamu percayai hingga saat ini Gengs?

Ilustrasi Membersihkan Luka dengan Alkohol (Orami)