Bukan Uang, Pemerintah Taliban Buka Lowongan Kerja Tapi Digaji dengan Gandum

Bukan Uang, Pemerintah Taliban Buka Lowongan Kerja Tapi Digaji dengan Gandum

Kemiskinan terus melanda beberapa negara di dunia. Oleh sebab itu, para pemimpin negara diharapkan dapat membuat kebijakan yang dapat menanggulanginya. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Taliban berikut ini.

Pemerintah Taliban meluncurkan program baru untuk mengatasi kelaparan dengan membuka lowongan pekerjaan kepada warga Afghanistan. Namun, alih-alih uang, imbalan atau gaji yang diterima adalah gandum.

Skema itu akan diluncurkan di sekitar kota-kota besar Afghanistan. Khusus di ibu kota, Kabul, tawaran akan dibatasi untuk 40.000 orang.

Dilansir dari AFP, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengklaim program warga yang digaji dengan gandum itu bisa mengatasi pengangguran dan membuat para buruh lebih bekerja keras.

Skema food-for-work Taliban tidak akan membayar pekerja, menargetkan mereka yang saat ini menganggur dan paling berisiko kelaparan selama musim dingin.

Taliban disebut akan mendistribusikan 11.600 ton gandum di Kabul, dengan 55.000 ton lainnya didistribusikan di beberapa daerah Afghanistan lain, seperti Herat, Jalalabad, Kandahar, Mazar-i-Sharif, dan Pol-i-Khomri.

Kelompok Taliban (CNN Indonesia)

Rencananya, di program baru itu, para pekerja akan menggali saluran air dan teras resapan salju kala musim dingin untuk memerangi kekeringan di negara itu. Selain harus memerangi ancaman kelaparan, Taliban juga mengalami ancaman di bidang keamanan.

Sejak Taliban berkuasa beberapa bulan ini, ada empat bom yang terjadi di Afghanistan, yang beberapa di antaranya dilakukan oleh ISIS.

Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan, pada 26 Agustus lalu. Kala itu, bandara tersebut masih dikerumuni ratusan warga yang ingin pergi melarikan diri dari negara tersebut.

Kelompok Taliban (Okezone News)

Tak hanya itu, ISIS juga mengklaim pengeboman yang terjadi di Masjid Eid Gah, Kabul. Ledakan yang terjadi ini bertepatan dengan pelaksanaan proses menyalatkan jenazah ibu dari juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Taliban juga menghadapi ancaman kemiskinan mengingat bantuan internasional terputus, harga pangan naik, dan pengangguran di negara itu melonjak. 

Kelompok Taliban (CNN Indonesia)