Fakta-Fakta tentang Pertanian di Indonesia

Pertanian di Indonesia gak ketinggalan-ketinggalan amat sih. Tapi, coba deh kalian ketahui fakta-fakta tentang pertanian di negeri kita.

Gengs, tau gak kalian kalo hari ini hari Senin? Emang... tapi hari ini patut kalian peringati juga sebagai Hari Tani Nasional nih. Hari ini bakal dirayakan oleh petani se-Indonesia.

Tiap tahunnya, peringatan Hari Tani Nasional berlangsung pada 24 September. Awal mulanya adalah tanggal 24 September 1960. 

Waktu itu, Hari Tani Nasional ditetapkan oleh Presiden Soekarno lewat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960). Kemudian ditetapkan lebih lanjut lewat keputusan Presiden Soekarno pada 26 Agustus 1963 No 169/1963. Keputusan itu menjelaskan pentingnya peran dan posisi petani sebagai entitas bangsa.

Kiprah petani untuk memajukan bangsa gak bisa kalian lewatkan nih gengs. Kalian jadi gemuk-gemuk dan sehat-sehat kayak sekarang juga berkat jasa-jasa pak tani loh. Ya, sejak lama bangsa kita kan juga menyandang negara agraris juga tuh.

Di balik itu, kita simak dulu yuk fakta-fakta tentang pertanian di Indonesia. Yuk yuk yuk....

1. Sebagian besar petani di Indonesia bukanlah petani komersil

Para petani di Indonesia adalah petani subsisten. Mereka memproduksi komoditas pangan sekaligus jadi konsumen atas komoditasnya tersebut. Misalnya kalian petani beras, kalian baru akan menjual beras setelah kebutuhan beras kalian terpenuhi.

Jadi, kebutuhan bahan pangan di pasar bergantung sama jumlah bahan pangan yang petani dapatkan. Sedangkan petani komersil punya orientasi keuntungan. Keliatan kan bedanya di mana?

Itu juga yang orangtua kalian bilang, "Kalo makan tuh dihabisin, kasihan pak tani." Itu loh maksudnya.

Foto pak tani (depokpos.com)

2. Petani muda tuh sedikit banget

15-24 tahun kan disebut-sebut sebagai usia produktif seseorang. Tapi mirisnya, gak ada anak muda di negara agraris ini yang mau jadi petani gengs. Kebanyakan petani di Indonesia tuh adalah lulusan SD. Rata-rata dari mereka juga udah pada berumur tuh.

Makanya, kebanyakan dari mereka juga gak begitu paham soal teknologi pertanian. banyak di antara mereka yang bertani secara tradisional aja. Mereka cenderung bertani dengan memupuk dan menebar pestisida. Padahal bahaya pestisida yang masuk ke dalam tubuh lewat bahan pangan ya bahaya juga buat kehidupan kita gengs.

Ada gak dari kalian yang mau jadi petani di usia muda?

Petani di Indonesia (pontianak.tribunnews.com)

3. Lahan garapan petani di Indonesia tuh sempit

Hamparan sawah hijau di negeri ini luas banget. Tapi ternyata, lahan garapan para petani di sini tergolong sempit loh gengs. Makanya hasilnya juga sedikit tiap tahunnya.

Sebagai perbandingan, di Australia, seorang petani harus bercocok tanam untuk 1 hektar lahan. Sementara 1 hektar di sini digarap oleh banyak petani. Istilahnya petani gurem.

Pendapatan yang dihasilkan juga beda banget tuh. Di Australia, lahan garapan segitu luasnya bisa dapet pundi-pundi yang oke banget. Tapi kalo di sini... hmm... kalian udah harus mempedulikan hal ini nih gengs. Inget, kalian makan juga karena jasa-jasanya pak tani loh.

Tuh, lihat kan? (allelearnings.blogspot.com)

4. Kurangnya penyuluhan pertanian

Negara kita emang gak cuman di sektor pertanian aja sih. Ada juga di sektor perikanan, dan banyak sektor lainnya. Tapi... untuk soal pertanian, petani-petani kita ternyata masih kekurangan penyuluhan loh.

Masalah lain yang muncul adalah regenerasinya juga. Kenapa ini penting? Soalnya, lewat penyuluhan, pertanian bisa berjalan dengan baik, teratur, terjadwal dengan baik. Tanpa penyuluhan, petani bisa menanam asal-asalan tuh. Hasilnya juga belum tentu baik.

Petani di Indonesia ternyata kurang penyuluhan gengs (katadata.co.id)

5. Tanah kita subur, jadi banyak kok bahan pangan yang bisa kita dapatkan selain beras

Kita punya banyak banget jenis bahan pangan. Jadi, gak cuma beras yang jadi nasi aja tuh gengs. Kita punya sagu dan jagung. Ada juga umbi-umbian yang bisa dijadikan sumber karbohidrat sehari-hari gengs.

Makanya, kalian perlu pelajarin nih cara mengolah bahan-bahan pangan ini. Sama-sama sehat kok. 

Sebab, kalo kita selalu makan beras, permintaan beras di Indonesia bakal meningkat terus setiap tahunnya. Sementara kondisi pertanian kita kayak yang udah dijelasin di fakta-fakta di atas.

Gitu deh gengs, fakta-fakta tentang pertanian di Indonesia. Ini baru sebagian kecil faktanya aja loh, masih banyak yang belom dimuat dalam fakta-fakta ini.

Tugas kalian sebagai generasi muda adalah memajukan bangsa. Makanya kalian juga harus peduli nih sama nasib pertanian di Indonesia. Kita kan gak mungkin terus-terusan ngimpor hasil pangan dari negara lain.

Buat para petani, selamat Hari Tani Nasional. Semoga para petani di Indonesia bisa semakin sejahtera lagi.

Sagu juga bisa jadi sumber karbohidrat kok, sehat juga (fr.wikipedia.org)