Seorang remaja pria, Aldi Novel Adilalang, menjadi perbincangan yang menghebohkan publik setelah kabar dirinya yang terombang-ambing di laut lepas selama 49 hari. Bahkan, ia sempat terbawa arus dari Manado ke perairan dekat Jepang.
Tetapi, ia berhasil selama walaupun memiliki perbekalan yang sedikit. Aldi mengaku berusaha keras untuk bisa bertahan di tengah laut sendirian.
Kisahnya diawali ketika pemuda asal Sulawesi Utara ini sedang bekerja menjadi penjagan rumpon atau semacam rumah sakit dari kayu. Rumpon biasanya dipasang untuk menangkap ikan dan digunakan untuk membawa berbagai keperluan logistik.
Dari segala sumber yang dilaporkan, 14 Juli 2018, rumpon Aldi hanyut setelah tali pengaitnya lepas dari jangkar. Keberadaan rumponnya itu berjarak hingga 125 kilometer dari pesisir utara Manado.
Ketika tak ada yang menyadari tenggelamnya rumpon Aldi hanyut, teman-temannya yang sesama penjaga pun juga tak sadar bahwa Aldi juga terbawa arus.
Aldi pun sudah mencari bantuan dengan menggunakan radio panggil. Namun tak berhasil tersambung.
Kisah pemuda bernama Aldi Novel Alilalang yang bertahan hidup di tengah laut selama 49 hari (via kumparan)
Berhari-hari dia berusaha menghubungi lewat radio panggil namun tak berhasil. Meski baterai radio panggilnya bisa diisi ulang dengan cara dijemur.
Saat hanyut, Aldi hanya memiliki perbekalan yang sangat sedikit dan cukup untuk 1 minggu saja. Selama di tengah laut, Aldi memasak ikan dengan kayu dari pagar rumpon. Ia juga mengisap baju yang dibasahi dengan air laut dan sesekali minum air hujan.
Selama hanyut, ada sekitar 10 kapal yang melintas di sekitar rumponnya tapi tak satu pun yang melihat Aldi.
Setelah berada di tengah laut selama berminggu-minggu, Aldi akhirnya diselamatkan oleh kapal berbendera Panama, MV Arpeggio, pada 31 Agustus 2018. Totalnya ada 49 hari Aldi berada di laut lepas hingga berhasil ditemukan.
Kisah pemuda bernama Aldi Novel Alilalang yang bertahan hidup di tengah laut selama 49 hari (via kumparan)
Saat ditemukan, Aldi dan rumpon miliknya berada di perairan Guam dan Jepang.
Mengingat kapal tersebut sedang menuju Tokuyama (Prefektur Yamaguchi), Jepang, Coast Guard Guam berkoordinasi dengan Coast Guard Jepang.
Pihak dari Coast Guard Jepang kemudian mengabarkan Konsulat Jenderal RI Osaka soal penyelamatan Aldi oleh MV Arpeggio.
KJRI Osaka lalu menyiapkan proses kepulangan Aldi ke Indonesia. Sekaligus memastikan kewarganegaraan dan alamat keluarganya di Manado.
MV Arpeggio juga bersandar di pelabuhan Tokuyama pada 6 September 2018. Aldi menjalani pemeriksaan serta wawancara intensif dengan Unit Karantina dan Coast Guard Jepang di Tokuyama. Aldi dipastikan dalam keadaan sehat.
Kisah pemuda bernama Aldi Novel Alilalang yang bertahan hidup di tengah laut selama 49 hari (via kumparan)