Kore Utara menembakkan rudal pada Rabu 915/9) sebagai uji coba ‘sistem rudal baru yang dibawa kereta api’ yang dirancang sebagai serangan balasan potensial untuk setiap kekuatan yang mengancam negara itu.
Rudal-rudal tersebut terbang sejauh 800km sebelum mengenai sasaran di laut lepas pantai timur, Korea Utara. Pihak berwenang Korea Selatan dan Jepang juga mengumumkan mereka telah mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Korea Utara, hanya beberapa hari setelah uji coba rudal jelajah yang menurut para analis bisa memiliki kemampuan nuklir.
Peluncuran rudal Korea Utara itu dilakukan di hari yang sama ketika Korea Selatan menguji rudal blistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), menjadikan negara tersebut menjadi negara pertama tanpa senjata nuklir yang mengembangkan sistem semacam itu.
(KCNA via Reuters)
Seorang marshal Korea Utara dan anggota Presidium Politbiro of Partai Buruh Korea yang berkuasa dalam mengawasi tes tersebut itu mengatakan sistem rudal yang dibawa kereta api berfungsi sebagai sarana serangan balik yang efisien, yang mampu memberikan pukulan multi-bersamaan yang keras kepada pasukan yang mengancam.
Sementara itu, militer Amerika Serikat mengatakan uji coba rudal yang dilakukan oleh Korea Utara selama akhir pekan menimbulakn ‘ancaman’ bagi negara dan sekitarnya.
(KCNA via Reuters)