Dave Grohl, Cinta dan Trauma Terhadap Nirvana

Musisi Dave Grohl mengungkapkan traumanya bertahun-tahun selepas dari Nirvana. Meski sekarang ia kikis perlahan-lahan....

Apa alasan untuk terus maju ke depan setelah mengalami luka yang sangat dalam. Tidak banyak yang tahu. Tetapi Dave Grohl paham benar bahwa masanya bersama Nirvana telah usai sepeninggal Kurt Cobain.

Untuk itu ia membentuk Foo Fighters. Sebuah band yang sebenarnya sama sekali berbeda dengan Nirvana. Dave bisa dikatakan paling muda untuk bergabung dengan Cobain dan Krist Novoselic. Tentu ia yang memiliki hasrat paling tinggi untuk bermusik.

Meskipun Krist juga membentuk band setelah Nirvana, nyatanya Foo Fighters telah mengembalikan diri Dave sebagai bintang rock. Krist lebih terkenal sebagai politisi progresif di Amerika Serikat.

Tetapi siapa yang tahu jika Dave menyimpan luka sangat dalam ketika Nirvana tak lagi ada. Bagaimana tidak? Pilihan dia untuk terus bermusik menempatkannya berdiri di tubir jurang, antara kecintaanya terhadap musik dan stempel serupa Nirvana.

Maju menjadi vokalis dan gitaris adalah pilihan paling rasional untuk Dave pada saat itu. "No more drummer." 

Ya meskipun kadang ia rindu menggebuk snare sesekali bersama Them Crooked Vultures dan Queen of the Stone Age. Bukan untuk grunge, tapi hard rock atau stone rock.

Dave Grohl (gaffa.no)

Trauma Dave terasa sangat nyata. Dalam wawancaranya bersama GQ, ia mengaku sama sekali tak pernah menyentuh materi Nirvana. Baik untuk dimainkan maupun sekedar didengarkan.

"Aku tidak pernah memutar album-album Nirvana. Biarpun mereka selalu ada di mana-mana. Ketika aku masuk ke mobil, mereka ada di sana. Aku masih ke dalam sebuah toko, lagu-lagu itu diputar di sana. Bagiku lagu-lagu itu sangat personal," ujarnya.

Perasaan ini juga ditimbun dengan pemujaanya terhadap Kurt Cobain. ia juga mengaku masih kerap mencari makna di balik lirik-lirik yang ditulis oleh Kurt Cobain.

"Bukan untuk merevisinya, tapi ada waktu-waktu yang terasa memukulku. Rasanya seperti, 'Wow, aku tidak menyadari bahwa ia merasakan hal itu (seperti dalam lagu) pada waktu itu'," katanya. 

Dave Grohl (kiri) bersama Nirvana (footballsoundtrack.com)

Namun baru kali ini perasaan trauma ia kikis perlahan-lahan. Yakni saat acara Threauxdown Festival yang berlangsung di Greek Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Dave kembali menggebuk drum di atas panggung bersama grup Trombone Shorty dan Orleans Avenue. 

Apa yang ia lakukan? Ya kembali memainkan In Bloom dari album Nevermind (1991). Meskipun dengan genre jazz.

Foo Fighters (medium.com)