Bagi orang yang tak suka bangun pagi, kemungkinan terbesar adalah akan langsung menekan tombol snooze setelah terbangun karena bunyi alarm.
Sebab, menunda waktu bangun tidur memang menyenangkan, apalagi kalau sebelumnya kita tidur terlalu larut. Sayangnya, keheningan setelah menekan tombol "snooze" hanya akan bertahan dalam waktu sembilan menit.
Pengaturan waktu tunda rata-rata alarm memang sembilan menit. Hal ini menimbulkan pertanyaan, kenapa waktunya "nanggung" dan bukan 10 menit saja? Ternyata ada alasannya, lho gengs.
Pengaturan otomatis di ponsel kita sebenarnya dimulai setengah abad yang lalu. Jam alarm diperkenalkan ke tombol snooze pada tahun 1956 dengan Snooz-Alarm General Electric-Telechron.
Sebelum adanya fungsi snooze, jam alarm sudah eksis sehingga menjadi pengaturan perlengkapan standar para pembuat jam. Nah, karena membuat mesin jam berbunyi tepat 10 menit ternyata tidak mungkin sehingga mereka harus memilih antara mengaturnya pada sembilan menit beberapa detik atau sepuluh menit lebih sedikit.
Waktu tunda dua digit akan lebih sulit untuk diprogram daripada satu digit, jadi desainer jam mememilih desain yang tak rumit. Lagi pula hal itu lebih bermanfaat bagi snoozers atau yang suka menunda waktu bangun tidur.
"Dalam hal tidur, sembilan menit adalah waktu yang cukup untuk istirahat singkat. Namun, begitu kira melewati tanda sepuluh menit, tubuh dapat mulai tertidur kembali, yang akan membuat bangun lagi menjadi sulit dan lebih tidak menyenangkan," kata Holly Schiff, PsyD, psikolog klinis berlisensi yang berbasis di Greenwich, Connecticut.
Ilustrasi Mematikan Alarm (YouTube)
Apakah menunda alarm baik untuk kita?
Kita mungkin berpikir, jika snooze dapat mencegah kita masuk ke tidur "dalam" atau lama, jadi tidak ada salahnya untuk menekan tombol snooze pada alarm.
Sayangnya, para ahli tidur menyebut bahwa menggunakan "snooze" tidak bagus. Mencoba menyelipkan beberapa menit untuk terpejam lagi setelah bangun justru akan mengacaukan jam tidur alamiah kita.
"Ketika kita tertidur selama beberapa menit ekstra, kita sedang mempersiapkan tubuh kita untuk siklus tidur lain, lalu dengan cepat terganggu karena alarm kembali berbunyi, dan karena itulah merasa lelah sepanjang hari," lanjut Schiff.
Dia menambahkan bahwa bangun seperti itu, terutama berulang kali, dapat menyebabkan ketegangan pada sistem saraf dan kardiovaskular.
Jadi snooze seharusnya menjadi sesuatu yang kita lakukan hanya sesekali, tidak setiap pagi bahkan berkali-kali dalam satu hari.
Ilustrasi Mematikan Alarm (Lifewire)