Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia dan berpusat di Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri sejak 1293 hingga 1527 masehi ini mencapai puncak kejayaannya karena bisa menyatukan semua wilayah di nusantara. Majapahit pun meninggalkan pusaka yang ampuh, salah satunya keris condong campur.
Keris pusaka condong campur ini konon banyak disebut dalam legenda. Keris ini dipercaya memiliki nama asli Kanjeng Kyai Condong Campur. Condong campur sendiri memiliki makna yakni lambang persatuan di balik perbedaan yang ada di nusantara. Bagaimana Majapahit berhasil menyatukan semua wilayah.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilah sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Keris ini menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Condong Campur kabarnya dibuat ramai-ramai oleh seratus orang mpu atau yang disebut pembuat keris pada zaman dahulu. Bahan Condong Campur diambil dari berbagai tempat saat proses pembuatan. Keris ini menjadi keris pusaka yang sangat ampuh namun memiliki watak jahat.
Dalam dunia keris sebenarnya ada mitos dan legenda yang menyatakan ada pertengkaran beberapa keris. Misalnya keris Sabuk Inten dan Condong Campur melakukan pertengkaran. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Condong Campur juga pernah melakukan pertengkaran dengan kering Sengkelat, namun Condong Campur kalah.
Keris Condong Campur (Warta Kebangsaan)
Setelah Condong Campur kalah lalu melesat ke angkasa menjadi Lintang kemukus atau bintang berekor atau komet. Keris ini dipercaya akan kembali ke bumi setiap 500 tahun sekali untuk membuat huru-hara sebagai balas dendam. Kondisi ini dalam bahasa Jawa disebun ontran-ontran.
Selain keris Condong Campur sebenarnya ada beberapa pusaka Majapahit lain yang dianggap memiliki keampuhan, misalnya tombak pusaka Sang Djiwa Naga Nareswara. Tombak ini sebagai perwujudkan dari naga kembar terbuat dari bahan tembaga. Tombak ini dibuat oleh kerajaan Singosari dan akhirnya diwariskan kepada Majapahit.
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Tribun Bali)