Sedang ramai kabar tentang dugaan adanya hacker China yang membobol kementerian dan lembaga Indoneia. Dugaan ini dipicu dari laporan kelompok riset ancaman siber yang diberitakan oleh The Record.
Berdasarakan laporan dari Insikt Group, divisi riset ancaman milik Recorded Future, mereka menyebutkan minimal ada 10 kementrian dan lembaga di Indonesia yang diduga dibobol hacker China. Disebutkan pelakunya adalah kelompok Mustang Panda.
Insikt menemukan pada April 2021, ada malware PlugX dari Mustang Panda di dalam jaringan pemerintah Indonesia. Penembusan ini diduga sudah terjadi sejak Maret 2021. Titik masuk dan metode malwarenya masih belum jelas.
Kabarnya BIN (Badan Intelijen Negara) juga kedapatan dibobol, The Record menyebutkan pihaknya meminta konfirmasi pada Juli dan Agustus namun belum mendapatkan tanggapan.
( Ilustrasi peretas China (Shutterstock).
The Record menyebutkan, pada bulan Agustus lalu pemerintah telah mencari dan membersihkan sistem yang terinfeksi. Namun beberapa hari kemudian. Insikt mengatakan pihak di jaringan pemerintah Indonesia ini masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.
Menanggapi berita ini, juru bicara kementerian Kominfo, Dedy menyebutkan dugaan peretasan hacker China ini sedang dicek dan diselidiki fakta-faktanya.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian mengatakan pihaknya tetap harus siap menghadapi dugaan serangan siber yang masih simpang siur ini.
( Shutterstock via Kompas.com))