Wow, Tenyata Segini Bayaran Chintya Candranaya Main Film Marvel!

Wow, Tenyata Segini Bayaran Chintya Candranaya Main Film Marvel!

Pesilat asal Lampung, Indonesia, Chintya Candranaya terlibat dalam film Marvel terbaru, Shang Chi and the Legend of the Ten Rings. Hal tersebut terlihat dalam unggahannya di media sosial.

Chintya pun sempat memberikan jawaban terkait peran yang ia emban dalam film Sang-Chi tersebut. Setidaknya, ada tiga tugas yang diemban pesilat yang terkenal karena aksinya yang kontroversial ini.

"Sebagai core team yang berkontribusi koreografi dan mengajarkan main role-nya. Selain itu, stunt performer juga," ungkap Chintya di TikTok.

Tentunya, dengan terlibat dalam film Marvel, Chintya menerima bayaran yang besar. Hal tersebut sempat diberitakan di salah satu media lokal Lampung.

Lewat Instagram Storiesnya, Chintya menunjukkan potongan berita terkait bayarannya di film Sang-Chi.

"Dapatkan Tiga Tugas, Honor Sentuh Angka Rp1 Miliar," demikian judul berita tersebut.

Pesilat asal Lampung, Indonesia, Chintya Candranaya (Silat.net)

Untuk diketahui, Chintya sempat tenar karena aksinya yang ekstrem. Seperti menendang pilar beton, memukul durian hingga pecah, push up satu jari, pisau siluman, memecah batu berukuran besar dengan satu kepalan tangan, hingga menghindar dari peluru. Namun, semuanya terbongkar hanyalah editan.

Karena memiliki jejak yang kurang baik, tak semua netizen percaya dengan kebenaran Chintya tampil di film Sang-Chi. Apalagi, namanya tak tercantum dalam 163 nama yang tercatat sebagai stunt di film Sang-Chi, dalam laman IMDb.

Terkait hal ini, manajer sekaligus kakak Chintya, Anjar Weni memberikan jawaban. Dia menunjukkan nama-nama di credit title film Shang-Chi dan memang tak semuanya masuk dalam situs IMDb.

Pesilat asal Lampung, Indonesia, Chintya Candranaya (Detikcom)

Lebih lanjut, perempuan kelahiran Lampung, 25 Agustus 1997 itu juga sempat menunjukkan bahwa ia memiliki jaket Sang-Chi yang dibuat khusus untuk para kru serta tak diperjual belikan secara umum.

Pesilat asal Lampung, Indonesia, Chintya Candranaya (Detikcom)