Entah terbuat dari apa hati sepasang orangtua di Gowa, Sulawesi Selatan. Keduanya diduga lakukan pesugihan ilmu hitam dan disebut berencana mengorbankan anaknya yang masih berusia 6 tahun. Ternyata selain orangtua bocah berinisial AP, beberapa anggota keluarga lainnya diduga ikut bersekongkol dalam kejadian tersebut, seperti kakek, dan paman.
AP disebut akan dicongkel matanya oleh orangtua seakan menjadi tumbal dalam praktik pesugihan itu. Memang tak diketahui jenis pesugihan yang dilakukan oleh keluarga tersebut sampai tega mau mengorbankan putrinya. Dalam video yang beredar, konon AP berteriak minta tolong namun tubuhnya dipegang oleh keluarganya sehingga tak bisa bergerak.
Ayah AP dan keluarganya yang lain memegangi AP dan sang ibu berusaha untuk mencongkel salah satu mata AP. Ternyata apa yang dilakukan ibu AP nampaknya berhasil karena bagian mata AP alami gangguan. Salah satu kerabat AP pun akhirnya menyelamatkan AP dan membawa ke rumah sakit.
Beruntung AP tidak terlambat dibawa ke rumah sakit karena saat ini pihak rumah sakit sedang menjalani pemeriksaan intensif kepadanya. AP hampir mengalami kebutaan karena perbuatan orangtuanya berserta paman dan neneknya. Dari kejadian tersebut, pihak berwajib sudah mendapatkan laporan dan sudah mengamankan beberapa orang, seperti orangtua AP bersama kakek dan pamannya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Kadiv Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol.E Zulphan memberikan penjelasan bahwa terbukti ibu AP diduga mencongkel mata sebelah kanan anaknya menggunakan jari tangannya sendiri. "Aksi itu dibantu oleh bapaknya, paman, kakek sehingga mengakibatkan mata sebelah kanan korban mengalami luka dan mengeluarkan darah,"ujar Zulphan.
Kondisi AP di Rumah Sakit (sulselnews)
Orangtua, kakek, dan paman AP sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan kekerasan pada anak. Bahkan dua dari empat tersangka akan dibawa ke salah satu Rumah Sakit Jiwa di Makassar untuk melakukan pemeriksaan mental. Sementara dua terduga pelaku lain terus dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Selain mendapatkan perawatan instensif di rumah sakit, AP sendiri terus dipantau perkembangan mentalnya setelah mengalami kejadian pahit yang diduga dilakukan oleh keluarga dekatnya. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sulawesi Selatan lakukan pendampingan pada para korban.
Ilustrasi Pesugihan (Kumparan)