Eben Burgerkill lahir dengan nama Aries Tanto. Namun saat masih remaja, nama Aries berubah menjadi Eben dalam panggilan kesehariannya. Nama Eben terinspirasi dari salah satu lagu yang dinyayinkan Iwan Fals dan Swami, Bento.
Awalnya ia dipanggil dengan nama Bento. Nama itu disematkan pada ayah 4 anak ini karena kebiasaan Eben yang sering mentraktir teman-temannya. Kebiasaan Eben yang royal dan banyak uang dianggap mirip dengan tokoh Bento.
Nama Bento pun berubah ketika Eben dan keluarga pindah ke Bandung, Jawa Barat. Panggilan Eben dianggap lebih cocok bagi orang yang tinggal di Bandung. Akhirnya sejak saat itu Eben memiliki nama panggilan sampai akhirnya menutup mata.
Penampilan Eben di Atas Panggung (Okezone)
Kepindahan Eben ke Bandung tak sia-sia. Bersama komunitas metal di Ujung Bereung, Eben mendirikan grup musik cadas Burgerkill. Sampai sekarang Burgerkill menjadi salah satu band beraliran death metal yang masih disegani di kancah musik undergorund tanah air.
Eben bersama Burgerkill juga sudah melalang buana ke luar negeri membawa nama Indonesia saat tampil di panggung megah festival musik kelas dunia, bahkan Burgerkill juga pernah mendapatkan penghargaan di Eropa.
Eben dan Burgerkill (Kompas.com)
Kepergian Eben pada Jumat (3/9) mendatangkan kesedihan bagi keluarga, sahabat, dan penggemar musik rock Indonesia. Eben menghembuskan nafas terakhir ketika sedang tampil dalam persiapan konser virtual di Bandung.
Diduga Eben meninggal karena alami serangan jantung. Jenazah Eben dimakamkan di halaman rumahnya, bersebalahan dengan makam anaknya yang sudah lebih dulu mangkat. Para anak metal berbaju hitam mengantarkan Eben ke pusara terakhirnya.