Dianggap Sakral dan Sarat Akan Nilai-Nilai Mistis, Begini Fakta Tari Bedhaya Ketawang

Dianggap Sakral dan Sarat Akan Nilai-Nilai Mistis, Begini Fakta Tari Bedhaya Ketawang

Tarian Bedhaya Ketawang adalah tarian yang tumbuh dan berkembang di lingkungan keraton kasunanan Surakarta dan Yogyakarta. Tari Bedhaya Ketawang hanya diadakan pada saat upacara peringatan kenaikan atau penobatan tahta raja di Keraton Kasunanan Surakarta.

Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci bagi Keraton Kasunan dan masyarakat Surakarta. Nama tarian ini diambil dari kata "bedhaya" yang berarti penari wanita di istana. Kata "ketawang" berasal dari kata tawang yang berarti langit. Kata ketawang melambangkan suatu yang tinggi, suci, dan tempat tinggal para dewa.

Begitu banyak keistimewaan sekaligus misteri yang menyelubungi tarian tersebut. Berikut fakta-fakta tentang Tari Bedhaya Ketawang:

1. Pelaksanaan Tarian Dilakukan Pada Hari Tertentu Saja

Baik latihan tari atau pementasannya, dilakukan hanya pada hari Anggara Kasih yaitu setiap hari Selawa Kliwon. Anggara kasih merupakan hari untuk mewujudkan cinta kasih pada diri sendiri. Menurut masyarakat adat jawa, pada saat malam Anggara kasih (malam Selasa Kliwon) orang bersemedi mengumpulkan kesaktian dan kejayaannya. Hingga saat ini, malam Anggara Kasih tetap diwarnai pagelaran tari maupun seni karawitan (gamelan).

2. Tidak Semua Penari Istana Bisa Menarikan Tari Bedhaya Ketawang

https://dpad.jogjaprov.go.id/

Tidak sembarang orang bisa menarikan Tari Bedhaya Ketawang. Hal ini karena tarian tersebut adalah tari sakral yang memiliki ketentuan khusus dalam penyajiannya. Syarat-syarat menjadi penari Bedhaya Ketawang di antaranya harus seorang putri yang masih gadis atau perawan, suci lahir batin yang berarti tidak sedang menstruasi, berpuasa beberapa hari menjelang pagelaran, dan bukan putri dari sinuhun (baginda atau raja).

3. Tari Bedhaya Ketawang Adalah Ekspresi Cinta Nyai Roro Kidul

https://www.inibaru.id

Tari Bedaya Ketawang menceritakan tentang hubungan asmara antara Nyai Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan dengan raja-raja Mataram. Kata-kata yang terkandung dalam tembang pengiringnya berisi curahan hati Nyai Roro Kidul kepada sang raja. Gerak tubuh yang diperagakan selama tarian merupakan wujud dari rayuan Nyai Roro Kidul kepada sang raja. Satu-satunya tanda yang begitu jelas adalah semua penarinya dirias dengan lazimnya mempelai akan dipertemukan. Tarian ini dibawakan oleh sembilan penari wanita. Menurut kepercayaan masyarakat, saat pementasan tarian ini Nyai Roro Kidul akan selalu hadir dan ikut menari sebagai penari kesepuluh.

4. Musik 'Khusus' yang Mengiringi Tarian

https://www.krjogja.com/

Tari Bedaya Ketawang dibawakan dengan iringan musik gending ketawang gedhe dengan nada pelog. Sementara itu, instrumen yang digunakan di antaranya kethuk, kenong, gong, kendhang, dan kemanak. Tarian ini juga diiringi oleh tembang lagu yang menggambarkan rasa cinta dan goda rayu Nyai Roro Kidul kepada para raja Mataram.

https://www.pesona-indonesia.info/