Terasa Berat? Inilah 5 Langkah Mengakhiri Hubungan Asmara yang Cenderung Toxic

Terasa Berat? Inilah 5 Langkah Mengakhiri Hubungan Asmara yang Cenderung Toxic

Pernah nggak sih kamu merasa kalau hubungan asmara yang sedang dijalani sekarang bukannya memberimu kebahagiaan, tapi justru kerap kali menimbulkan air mata? Bisa jadi itu pertanda kalau kamu tengah terjebak dalam sebuah toxic relationship, atau hubungan yang nggak sehat, lho.

 

Memang kalau ditanya soal perasaan cinta, kamu masih punya rasa itu buat si dia. Tapi jika mengingat sikapnya yang terus menyakitimu, keinginan untuk putus pasti jadi semakin kuat.

Meski sulit dilakukan, berikut lima langkah yang bisa kamu contoh, supaya bisa segera mengakhiri hubunganmu dengan doi. Nggak usah ragu, keputusanmu buat berpisah itu sudah benar, kok.

1. Akui dulu kalau hubungan asmaramu ini memang nggak sehat alias beracun

Pertama-tama kamu harus mengakui dulu bahwa hubungan kalian itu toxic. Sebab, tanpa pengakuan seperti ini, mustahil kamu bisa memperoleh keberanian untuk melawan dan meninggalkannya. Lagi pula banyak bukti yang menyatakan jika selama ini doi membawa pengaruh buruk bagimu, kok.

Apalagi bukti-bukti tersebut sudah disaksikan oleh teman-teman dekatmu. Misalnya, beberapa kali sahabatmu melihat sendiri saat kamu menerima perlakuan buruk di tempat umum. Bakal terlihat aneh banget, kalau dengan bukti tersebut kamu nggak segera putus darinya.

2. Pertimbangkan apakah dia bisa berubah jadi lebih baik apa tidak

Mungkin sekarang kamu masih ragu-ragu mau putus apa tidak. Oke, deh coba sekali ini saja pertimbangkan sikapnya terlebih dahulu. Jika memang kelakuan doi yang kamu anggap toxic masih dapat diubah, kamu boleh memberinya kesempatan kedua. Misalnya, pacarmu hobi bicara keras kalau lagi marah. Dia juga kerap membanting barang-barang di sekitarnya untuk meluapkan emosi.

Tapi walaupun terlihat kasar, doi belum pernah sekali pun memukul atau menyakitimu secara fisik. Di mana bagimu, ini adalah tindakan yang masih bisa diperbaiki, silahkan jika kamu berkeyakinan demikian. Siapa tahu kesabaranmu ini memang menbuahkan hasil. Tapi jangan lama-lama kasih kelonggaran, ya. Jika sekali saja doi bertambah brutal, nggak boleh ada lagi pintu maaf berikutnya.

3. Jangan ragu untuk menegur dan bilang secara langsung, kalau kamu nggak nyaman dengan sikapnya

Selama ini pasti banyak sikap doi yang bikin kamu kurang nyaman. Selain karena pacarmu hobi banget bicara dengan nada tinggi ketika marah, si dia juga kerap kali membanding-bandingkanmu dengan mantannya. Otomatis pernyataan itu selalu membuatmu sakit hati, dong.

Makanya, tidak usah dipendam, katakan saja terus terang padanya. Bilang ke dia kalau kamu nggak nyaman dengan tingkahnya ini. Jadi kamu berharap dia bisa berubah dan lebih memperhatikan perasaanmu. Siapa tahu dengan terbuka, pacarmu bisa memperbaiki sikapnya selama ini. Kalau ternyata hasilnya zonk, kamu jadi makin mantap untuk berpisah, kan?

Ilustrasi Toxic Relationship (Jurnalis Indonesia)

4. Nggak usah ragu buat minta putus lebih dulu dan jelaskan secara gamblang apa alasanmu

Sejauh ini kamu telah mengumpulkan banyak bukti yang menunjukkan kalau kalian tengah berada dalam hubungan percintaan yang toxic. Dan sebagian besar, itu disebabkan oleh tingkah-polahnya. Maka dengan adanya bukti tersebut, kamu bisa minta putus secara tegas.

Dia nggak bisa mengelak lagi, karena sebelumnya kamu sudah memberinya kesempatan, hanya saja tidak digunakan dengan baik. Doi tetap saja suka bicara kasar dan membentakmu tiap kali kalian berselisih paham. Lantas untuk apa hubungan yang beracun begini diteruskan? Mending mundur aja deh! Yakin mau menghabiskan sisa hidup sama orang modelan begini?

5. Minta pertolongan pada keluarga atau teman bila kamu kesulitan untuk lepas darinya

Nggak ada salahnya melibatkan orang ketiga untuk dimintai pertolongan. Misalkan saja suadara atau sahabatmu. Sebab bisa jadi, kamu takut kalau nantinya dia bakal berbuat nekat saat mendengar kamu mau putus darinya. Minta mereka untuk menemanimu. Berjaga-jaga saja, karena mengingat pacarmu suka berbuat hal yang aneh-aneh.

Seperti mengancam akan melukai diri sendiri jika kamu nekat mau meninggalkannya. Kan, serem juga, ya kalau posisinya kalian cuma berdua di TKP. Nanti bila terjadi apa-apa sama doi, kamu juga yang bakal kerepotan karena tidak ada saksi mata. Duh, amit-amit!

Ingat, kamu pantas bahagia dan hidupmu terlalu berharga untuk dihabiskan bareng pasangan yang tidak tepat. Keputusan ada di tanganmu. Pilih berusaha lepas darinya atau tetap bertahan sampai bendera putih berkibar dengan sendirinya? Semoga kamu bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan yang paling tepat, ya!

Ilustrasi Toxic Relationship (Jurnalis Indonesia)