Debt collector atau penagih utang merupakan profesi yang kadang dipandang sebelah mata. Banyak orang ngeri melihat perawakan para penagih utang yang bertubuh besar, kekar, dan punya suara yang keras. Banyak orang Ambon yang memutuskan menjadi seorang debt collector demi menafkahi hidupnya.
Adalah Ferry Lasatira yang sejak tahun 1980-an sudah menjadi seorang debt collector di Jakarta. Dilansir dari channel YouTube VICE Indonesia, Ferry menceritakan alasan banyak orang Ambon termasuk dirinya yang menjadi debt collector.
"Orang mempekerjakan seorang debt collector harus berani menagih utang, kalau kita datang (tagih utang-red) tapi kalau nggak berani percuma,"jelas Ferry. Ferry menyebut karakter orang Ambon seperti dirinya keras, tegas, dan berani menjadi faktor terbesar banyak pihak mempercayai orang Ambon menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Ferry mengatakan karena keberanian orang Ambon banyak urusan penagihan utang selesai. "Dari dulu orang Ambon atau Maluku berani mau tentara juga berani," kenang Ferry. Ferry menambahkan saat dia menjadi debt collector dulu dan sekarang memiliki perbedaan dalam segi pendekatan yang dilakukan pada orang yang memiliki utang.
"Kalau tahun 1980-an dulu masih abu-abu, kadang suka pakai kekerasan, tapi semenjak era reformasi atau setelah tahun 1998, hukum sudah jelas dan kita nggak akan pakai kekerasan," ucap Ferry.
Ferry Lasatira Seorang Debt Collector (YouTube VICE Indonesia)
Ferry mengatakan saat ini cara penagihan utang lebih kepada melakukan komunikasi agar si pemilik utang bisa segera membayar utang secepatnya. Ferry menambahkan bahwa seorang debt collector sering dinilai negatif oleh banyak orang. Ferry membantah bahwa debt collector bukan profesi yang jahat. "Orang mau menilai kita bagaimana terserah, tapi kan asilinya kita nggak (jahat-red). Kita punya perawakan yang seram kalau bicara keras tapi hati kami baik, kalau memandang orang jangan lihat dari bajunya saja," pungkas Ferry.
Debt Collector Bertugas (YouTube VICE Indonesia)