5 Masalah Kesehatan pada Kucing, Begini Cara Menanganinya

5 Masalah Kesehatan pada Kucing, Begini Cara Menanganinya

Hari Kucing Sedunia, jatuh pada 8 Agustus lalu. Siapa nih suka melihara kucing di rumah? Bagi kamu para cat lovers dan memeliharanya, jangan cuma modal memberi makan dan minum serta menjaga kebersihannya, ya.

 Sebagai 'induk' yang baik, kamu juga harus memperhatikan kondisi kesehatan kucing. Mengenali tanda dan gejala penyakit umum diperlukan pemelihara kucing agar dapat mencari bantuan dokter hewan untuk kucing jika diperlukan.

Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat diderita kucing, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Masalah Gigi dan Mulut

Dilansir dari situs milik rspca.org.uk, disebutkan bahwa masalah kesehatan yang paling umum diderita kucing adalah masalah gigi dan mulut.

Lebih lanjut, dikutip dari everyday health, gejala penyakit gigi pada kucing sering menyebabkan kesulitan makan, bau mulut, dan perubahan kebiasaan mengunyah. Bau mulut bisa mengindikasikan masalah pencernaan atau gingivitis (penyakit gusi).

Selain itu masalah gigi pada kucing dapat dilihat dari perubahan warna gigi, menjadi kemerahan, gusi bengkak, borok pada gusi atau lidah, gigi longgar, air liur berlebihan, atau mengais konstan di daerah mulut. Jika sudah parah, segera bawa kucing ke dokter hewan.

Namun untuk pencegahan sikat gigi kucing dengan sikat dan pasta gigi khusus kucing dan berikan mainan kunyah untuk melatih gusi dan menghilangkan karang gigi.

2. Masalah Kutu

Kutu menduduki nomor dua masalah mayor pada kucing. Kutu merupakan parasit yang dapat memakan darah pada kucing sehingga menyebabkan gatal bahkan kebotakan.

Dilansir dari everydayhealth.com, tanda bahwa kucing memiliki kutu biasanya menggaruk, bulu rontok, dan kebotakan, serta menjilat secara berlebihan. Terkadang kutu dan telurnya dapat terlihat di bulu dan kulit kucing.

Untuk mengurangi kutu pada kucing sebaiknya gunakan produk insektisida khusus kucing, karena kulit kucing sensitif terhadap insektisida lainnya. Jika kutu tak kunjung berkurang dan semakin parah bawa kucing ke petshop atau dokter hewan untuk mendapat perawatan.

3. Obesitas

Kucing yang gendut memang terlihat menggemaskan, namun terlalu gemuk bisa menjadi masalah. Berdasarkan data yang dikutip dari everydayhealth.com, obesitas pada kucing dapat meningkatkan potensi diabetes, nyeri sendi, dan masalah pada liver.

Untuk mengetahui kucing obesitas atau tidak, tulang rusuk dan tulang punggung dapat dirasakan tanpa menekan terlalu dalam saat menyentuh. Jika dilihat dari atas, pinggang dapat terlihat di antara tulang rusuk bawah dan pinggul kucing. Juga dapat terlihat perut terselip di antara tulang rusuk bagian bawah dan pinggul kucing dari samping.

Untuk mencegah kucing mengalami obesitas, ajak kucing untuk bermain seperti bermain tali atau permainan lain yang membuat kucing bergerak lebih aktif. Selain itu kurangi kalori makanan terlebih bagi kucing yang dikebiri atau dimandulkan.

Ilustrasi Masalah Kesehatan pada Kucing (KlikDokter)

4. Heartworm

Dilansir dari ascpca.org disebutkan bahwa heartworm atau cacing hati ditularkan melalui nyamuk yang terinfeksi. Terlepas dari namanya, heartworm menyebabkan penyakit paru-paru pada kucing.

Tanda-tanda kucing terinfeksi heartworm adalah memiliki gejala batuk, masalah pernapasan, dan muntah. Meskipun belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan dan berakibat fatal, kucing dapat melawan sendiri.

Namun jika sudah parah tetap bawa kucing ke dokter hewan. Juga untuk pencegahan sebaiknya kucing diperiksakan secara rutin.

5. Diabetes

Bukan hanya manusia yang dapat terserang diabetes, ternyata kucing juga bisa mengalaminya, lho. Dilansir dari aspca.com, diabetes pada kucing disebabkan oleh kekurangan hormon insulin atau respons yang tidak memadai terhadap insulin.

Ketika kucing tidak memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan secara normal, kadar gula darahnya meningkat dan terjadi hiperglikemia.

Berdasarkan data yang didapat dari cats.org.uk, tanda-tanda yang muncul ketika kucing menderita diabetes diantaranya, peningkatan rasa haus dan nafsu makan, buang air kecil lebih banyak, penurunan berat badan, sering kelelahan, muntah dan rentan terhadap infeksi lain.

Jika tidak ditangani secara dini, akan menyebabkan masalah kesehatan yang rumit atau berpotensi terjadi komplikasi. Untuk mencegah diabetes pada kucing, dapat dikontrol asupan makanannya agar tidak berlebihan. Biasanya kucing yang obesitas berpotensi lebih besar untuk terkena diabetes.

Ilustrasi Masalah Kesehatan pada Kucing (IDN Times)