Direbut Paksa Kelompok Taliban, Ini Beberapa Peralatan Militer AS Yang Canggih Dan Mahal!

Direbut Paksa Kelompok Taliban, Ini Beberapa Peralatan Militer AS Yang Canggih Dan Mahal!

Dalam dua dekade terakhir, AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk melatih dan mempersenjatai pasukan militer Afghanistan dalam upaya membawa stabilitas ke negara itu. Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan peralatan militer ke Tentara Nasional Afghanistan (ANA) tepat sebelum pengambilalihan Taliban.

Dengan penarikan AS dari Afghanistan, banyak peralatan telah ditinggalkan, dengan beberapa sudah jatuh ke tangan Taliban setelah kelompok itu merebut kekuasaan.

Berikut beberapa peralatan militer Amerika Serikat mahal yang mampu direbut paksa oleh Kelompok Taliban.

1. Pesawat Ringan A-29

Pesawat ringan A-29 Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi oleh pabrikan pesawat Embraer yang berkedudukan di Brazil. Kelompok Taliban merebut enam pesawat A-29 dengan nilai sebesar USD 133.512.720 (Rp1,9 triliun).

2. Kendaraan Tempur M1151 HMMWV

https://www.pexels.com/

Hampir 200 unit kendaraan tempur M1151 HMMWV mampu direbut oleh Kelompok Taliban, kerugiannya mencapai USD41.499.000 atau senilai Rp598 miliar.

3. Roket 2,75 inch

https://www.pexels.com/

Hampir 100.000 roket 2,75 inci yang digunakan sebagai amunisi senilai USD18.480.479 atau sekitar Rp266 miliar mampu direbut oleh Taliban.

4. Kemeja Seragam

https://www.pexels.com/

Kemeja seragam standar tentara pun tak luput dari perebutan paksa oleh kelompok Taliban. Total 88.709 kemeja seragam dalam berbagai ukuran senilai USD3.597.150 berhasil direbut oleh kelompok tersebut.

Selama beberapa pekan terakhir Taliban telah menguasai setiap senjata dan peralatan yang ditinggalkan pasukan Afghanistan yang melarikan diri. Namun, masih belum jelas berapa banyak peralatan yang dipasok AS jatuh ke tangan Taliban yang mengambil alih Afghanistan jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan kekuatan Barat.

Taliban juga berhasil menyita peralatan biometrik militer AS, yang memicu kekhawatiran peralatan itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang membantu pasukan asing.

https://www.pexels.com/