Sederet Ajian dan Benda Pusaka Para Wali Songo yang Terkenal di Nusantara

Sederet Ajian dan Benda Pusaka Para Wali Songo yang Terkenal di Nusantara

Siapa yang tak mengenal Wali Songo? Pemuka agama Islam yang gigih menyebarkan agama Islam pada abad ke 14 di Nusantara. Para Wali Songo mudah diterima masyarakat karena dalam praktek dakwah penyebaran agama, mereka tidak memaksa setiap orang untuk masuk Islam.

Wali Songo berasal dari kata Wali yang berarti "orang yang dipercaya" atau "orang yang ditugaskan". Sedangkan kata Songo berarti sembilan. Dengan demikian, istilah ini sering diterjemahkan sebagai "Sembilan Wali". Setiap anggota Wali Songo saling dikaitkan dengan gelar Sunan dalam bahasa Jawa, konteks ini berarti "terhormat".

Beberapa dari para tokoh yang digelari sebagai sunan itu diyakini memiliki kesaktian berupa pusaka dan ajian tertentu. Kemampuan tersebut terkadang dikisahkan sering digunakan dalam kesempatan-kesempatan tertentu. Simak ajian dan benda pusaka para Wali Songo berikut ini.

1. Sunan Gunung Jati Melakukan Operasi Perut Tanpa Bedah

Meski dikenal sebagai tokoh agama yang disegani, Sunan Gunung Jati ternyata memiliki kemampuan hebat hingga namanya terkenal ke pelosok negeri. Dalam naskah kuno Cirebon, Pendakwah bernama Syekh Syarif Hidayatullah itu, dikenal sebagai ahli bahasa, politik, pendidikan, militer, hingga di bidang kedokteran.

Khusus di bidang kedokteran, Sunan Gunung Jati pernah memeriksa perut seorang ibu yang tengah membesar. Karena awalnya dikira hamil, Sunan Gunung Jati mendeteksi bahwa hal tersebut ternyata disebabkan oleh tumor. “Dengan Menggunakan kesaktiannya Sunan Gunung Jati pun mengambil tumor si ibu setelah dipastikan perut yang membesar itu bukan janin,” tutur Filolog Cirebon Opan Rahman Hasyim.

2. Keris Pusaka Milik Sunan Giri yang Mampu Menghancurkan Pasukan Majapahit

https://www.cnnindonesia.com/

Keris pusaka milik Sunan Giri bernama Keris Kalamunyeng. Saat itu, ia diangkat sebagai penasehat sekaligus panglima militer Kesultanan Demak selain perannya menyebarkan dakwah Islam di Tanah Jawa.

Saat dikepung oleh pasukan Majapahit, sebuah benda yang digunakan oleh Sunan Giri berubah menjadi keris dan berputar-putar (munyer-munyer) di udara. Pasukan Majapahit pun porak poranda diterjang keris tersebut. Dari peristiwa itulah, kemudian dikenal istilah keris Kalamunyeng karena berputar-putar di udara untuk mengusir pasukan Majapahit.

3. Sunan Ampel Menghidupkan Kembali Mbah Soleh

https://www.shoffamedia.com/

Sebagai salah satu santri kesayangan Sunan Ampel, Mbah Sholeh ditugaskan untuk menjaga kebersihan masjid. Saat Mbah Sholeh meninggal dunia, Sunan Ampel merasa gelisah dan kemudian mengucapkan seandainya ia masih hidup, masjid tentu akan selalu bersih. Ucapannya itu terbukti dengan kehadiran Mbah Soleh kembali. Saat meninggal dunia, Sunan Ampel mengulangi pernyataannya itu hingga sembilan kali. Kini, makam Mbah Sholeh sendiri terdapat sembilan buah di pelataran masjid.

https://www.merdeka.com/