Bukan Emas, Ternyata Ini Bahan Medali yang Dimenangkan Greysia Polii di Olimpiade Tokyo

Bukan Emas, Ternyata Ini Bahan Medali yang Dimenangkan Greysia Polii di Olimpiade Tokyo

Setelah berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 silam, Greysia Polii dibanjiri tawaran untuk menjadi bintang tamu di banyak program televisi maupun channel YouTube. Pebulu tangkis yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu itu baru-baru ini mengisi konten YouTube Boy William yang berjudul #NebengBoy.

Dalam sesi perbincangan dengan Boy William, ia memberi pernyataan yang cukup menghebohkan. Greysia Polii mengatakan bahwa medali emas yang ia peroleh di Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah emas murni, melainkan campuran daur ulang plastik yang dilapisi emas seberat 6 gram.

"Ini itu lapisannya emas, tapi dalamnya kayak Jepang gitu plastik atau segala macam dia bikin medalinya dalamnya, bukan (emas asli). Tapi lapisannya iya emas 6 gram" ungkap Greysia Polii.

Mendengar hal tersebut, Boy William pun terkejut dan sontak menyuruh Greysia Polii untuk menukar medalinya dengan emas murni.

Medali emas Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 (via Detik)

"Lo bilang dong, lo tuker gitu. Bilang minta emas asli gitu, jangan bego dong," kata Boy Wiliiam sambil tertawa.

Melansir dari Euro Sport, semua medali olimpiade yang diselenggarakan di Tokyo itu terbuat dari bahan daur ulang berbagai macam perangkat elektronik. Bahan-bahan tersebut didapat dari hasil sumbangan masyarakat Jepang.

Medali emas Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 (via Okezone)

Diketahui, medali emas mengandung setidaknya 92,5 persen perak dan berlapis 6 gram emas. Total berat medali emas sekitar 556 gram dengan perak seberat 550 gram dan 450 gram.

Sedangkan untuk medali perak memiliki kandungan perak murni. Untuk medali perunggu dibuat dari kuningan merah atau 95 persen tembaga dan 5 persen seng. Saat ini, Greysia Polii masih harus mengikuti berbagai macam latihan dan tinggal di tinggal Pelatnas Cipayung.

Medali emas Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 (via Kompas)