Ternyata Ini Alasan Kenapa Orang Rimba Kerap Ditolak Bank Ketika Hendak Melakukan Transaksi Perbankan

Ternyata Ini Alasan Kenapa Orang Rimba Kerap Ditolak Bank Ketika Hendak Melakukan Transaksi Perbankan

Melakukan transaksi perbankan kini sudah jadi hal yang biasa dilakukan siapa pun. Tak hanya orang perkotaan yang punya uang banyak atau eksekutif muda saja. Orang di pelosok desa pun bisa melakukannya dengan datang ke bank terdekat dan membawa kartu identitas.

Sayangnya, karena alasan tertentu, orang-orang rimba yang ternyata juga punya banyak simpanan uang dan harta melimpah tak bisa melakukan transaksi perbankan.

Lalu, apa sebabnya ya? Kalau penasaran, baca artikel ini sampai akhir ya!

# Ditolak Bank Lantaran Tak Punya Kartu Identitas

Adalah Tarib, salah satu orang rimba yang memiliki harta banyak dan memegang jabatan sebagai Tumenggang Air Hitam.

Belum lama ini ia ramai jadi perbincangan karena dikatahui, ia seorang yang kaya raya meski hidup di hutan belantara.

Mengutip Kompas, Tarib memiliki uang sebanyak Rp1,5 miliar dari hasil kebun kelapa sawitnya.

Yang menarik, uang-uang Tarib disimpan di dalam hutan di Jambi dengan cara dikubur dalam tanah. Namun, tak hanya uang yang dimiliki, Tarib juga masih punya tanah dan kebun sawit ratusan hektar luasnya.

Karena merasa tak aman menyimpan uang di hutan. Tarib kemudian berniat menyimpan uangnya di bank. Sayangnya, ia malah ditolak oleh pihak bank lantaran membawa uang terlampui banyak.

Orang rimba di Jambi (kompasiana.com)

Selain itu, Tarib ditolak karena tak memiliki KTP atau kartu identitas yang lain. Padahal pihak bank butuh untuk syarat administrasi.

Karena penolakan itulah, Tarib merasa diperlakukan tak adil oleh pihak bank.

Tapi justru dari pengalaman itulah, ia dan istrinya kemudian akhirnya membuat KTP dan kemudian membuka rekening di bank.

# Ditolak Karena Tak Memiliki Jaminan

Tempat tinggal orang rimba (intisari.grid.id)

Masih tentang Tarib. Setelah punya KTP dan masuk Islam. Tarib kembali ke bank untuk melakukan permohonan pinjaman untuk melakukan perbaikan dan penanaman kembali di hutan. Namun, lagi-lagi ditolak pihak bank.

Bank menolak permohonan pinjaman Tarib karena tak ada penjamin. Padahal Jaelani punya kebun yang sangat luas dan namanya pun sudah dikenal masyarakat setempat.

Syukurnya, ada seseorang yang mau dengan sukarela menjadi penjamin. Sehingga Jaelani bisa membayar utangnya nanti setelah uang dipakai.

# Ditolak Bank Karena Masih Hidup Nomaden

Tak hanya Tarib, orang rimba lainnya juga mengalami hal yang sama. Salah satu orang rimba bernama Pengindas juga ditolak pihak bank ketika hendak melakukan pinjaman.

Pengindas hendak mengajukan pinjaman untuk mengembangkan usaha orang rimba. Yaitu usaha kerajinan tangan bentukan KKI Warsi yang menghasilkan produk dengan harga lumayan.

Pihak bank menolak pengajuan pinjaman dari Pengindas lantaran dirinya masih hidup nomaden.  

Wah, kasihan juga ya ges. Padahal mereka juga punya hal yang sama dengan warga Indonesia lainnya untuk melakukan transaksi di bank.

Jadi semoga ke depannya, baik pihak bank atau orang rimbanya sendiri ada kemauan untuk lebih kooperatif. Misalnya, orang rimba seharusnya juga punya kartu identitas. Atau dari pihak bank, aturannya bisa dipermudah bagi mereka yang tinggal di hutan.

Pak Jokowi ketika mengunjungi Suku Anak Dalam (liputan6.com)