Curhat Pilu Sopir Ambulans Bawa Bayi Prematur ke RS yang Akhirnya Tak Bisa Diselamatkan

Seorang sopir ambulans menceritakan perjalanannya membawa seorang bayi yang lahir prematur ke
rumah sakit namun akhirnya si bayi meninggal dunia.

Gholib Nur Ilham sehari-hari menjadi seorang sopir ambulans dari Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Belum lama ini dirinya mengantarkan seorang bayi yang baru lahir prematur dari Puskesmas menuju rumah sakit yang memiliki ketersediaan ruang NICU.

Akhirnya Rumah Sakit Budi Asih yang juga berlokasi di Jakarta Timur terdapat ruang NICU. Ia pun membawa bayi itu menuju rumah sakit. "Pihak Pusekesmas memutuskan untuk dirujuk ke rumah sakit yang besar agar bisa ditangani secara intensif,"ujar Ilham dalam Instagram pribadinya, @gholibnurilham.

Selama perjalanan dari Puskesmas Jatinegara menuju rumah sakit sempat terganggu dengan kemunculan seorang pengendara motor yang diduga menutupi jalan ambulans di kawasan perempatan lampu merah. Padahal semua kendaraan mempersilahkan ambulans berjalan, hanya pengendara motor yang masih menutupi jalan.

Nur Ilham, Sopir Ambulans (Instagram @gholibnurilham)

Akhirnya karena dalam kondisi darutat, Ilham tancap gas menyalip motor itu meskipun ambulans yang dia kendarai mengenai bagian kaca spion motor. Sang pengendara motor itu tak terima. Ia langsung mengejar ambulans itu hingga akhirnya menggebrak bagian depan mobil.

"Padahal sangat jelas kalau saya sedang membawa pasien emergency dan harus ditangani di rumah sakit,"ujar Ilham. Setibanya di rumah sakit si bayi langsung mendapatkan penanganan oleh para tenaga kesehatan. 

Sayangnya nyawa bayi itu tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit tak lama setelah tiba. Ilham sangat sedih saat mendengar kabar itu.

Ilustrasi Bayi di Ruang NICU (Alodokter)

Sebagai sopir ambulans Ilham merasa menyesal karena terlambat membawa bayi itu ke rumah sakit. Apalagi di perjalanan sempat terhenti lantaran ada oknum pengendara motor yang diduga sengaja menutup akses jalan ambulans.

Meksi begitu Ilham akhirnya bisa menerima bahwa kepergian sang bayi sudah menjadi jalan hidup si bayi dan orangtuanya. "Hancur  hati ini mendengar kabar ini, namun Tuhan tahu mana yang terbaik dari yang terbaik," pungkas Ilham.