Indonesia Punya Menteri Paling Miskin Sepanjang Sejarah, Tidak Mampu Beli Rumah

Sepanjang sejarah Indonesia ada sosok Menteri yang dianggap hidup paling susah bahkan tidak mampu beli rumah.

Pejabat di Indonesia sekelas Menteri identik dengan hidup mewah. Biasanya para Menteri tinggal di rumah yang megah, naik kendaraan serba wah, dan penghasilan yang cukup besar. Namun ada salah satu Menteri yang menarik perhatian karena dikenal sebagai Menteri paling miskin.

Dilansir dari Riau24, nama Menteri tersebut adalah Ir.Sutami. Sutami merupakan Menteri Pekerjaan Umum (PU) yang dipercaya menjadi Menteri selama 4 periode kabinet pada orde lama hingga orde baru. Selama 12 tahun ia menjabat sebagai Menteri sejak 1965 hingga 1978.

Selama menjalani tugasnya sebagai Menteri PU, Sutami sukses mengawasi banyak proyek strategis di Indonesia. Mulai dari pembangunan Gedung MPR/DPR, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur, Bandara Ngurah Rai, hingga simbol Palembang, Jembatan Musi.

Meski jadi pejabat teras tak berarti hidup Sutami bermewah-mewahan. Dia tetap hidup sederhana bahkan dianggap pas-pasan sebagai pejabat negara. Bayangkan awalnya dia tidak memiliki rumah, namun setelah menjadi Menteri dia membeli sebuah rumah namun rumah itu ia cicil.

Konon rumah tersebut akhirnya berhasil dia lunasi menjelang Sutami pensiun. Rumah itu berada di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.  Bahkan rumah itu kabarnya sering kemasukan air karena bocor ketika hujan.Saat masih jadi Menteri pun ia tidak pernah mau memakai fasilitas negara di luar pekerjaannya. Sosoknya yang seperti itu membuat banyak orang bahkan pejabat lain kagum dengannya.

Ir.Sutami (Indozone)

Sutami meninggal dunia pada 13 November 1982. Banyak kenangan yang masih tersimpan rapi semasa pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini bertugas. Konon Sutami sangat menyukai pekerjaan di lapangan dan jarang berlama-lama di kantornya. Ia pun dijuluki sebagai Menteri yang tak punya udel.

Julukan itu diberikan dari para wartawan yang sering meliput kegiatan Sutami saat meninjau banyak proyek di daerah terpencil. Bahkan Sutami kuat berjalan kaki puluhan kilometer dan berjam-jam ketika sedang menuju dan dari proyek itu.

Ir.Sutami (Wikipedia)