Ade Umar sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu perusahaan BUMN di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ade berhasil memberikan inspirasi kepada banyak orang karena dia mencetuskan untuk membangun sebuah masjid di dekat perairan laut Kendari.
Dilansir dari Suara, masjid yang dia bangun memang tidak besar, ukurannya sekitar 10 x 12 meter. Meskipun sederhana, namun Ade sekuat tenaga mengumpulkan uang untuk proses pembangunan Masjid itu. Lantas dari mana dia mendapatkan uang untuk membeli bahan bangunan dan membayar ongkos tukang bangunan?
Ade awalnya menggunakan penghasilannya untuk biaya pembangunan masjid. Meski berat namun Ade menjalaninya dengan ikhlas agar niat sejak beberapa tahun ini dapat terwujud. Sejak mulai dibangun pada Desember 2020 silam, saat ini proses pembangunan masjid sudah mencapai 50 persen.
Karena terinspirasi dari Ade membuat banyak warga yang tertarik membantu Ade untuk memberikan uang untuk dana pembangunan masjid. "Alhamdulillah warga banyak yang berpartisipasi, waktu pengecoran masjid sampai ham 1 malam banyak yang bantu," papar Ade.
Ade mengatakan hatinya terketuk untuk membangun Masjid setelah anaknya meninggal dunia. Anak Ade yang bernama Fadel Fauzan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas. Ade sangat terpukul dengan kejadian tersebut.
Pembangunan Masjid di Tengah Laut (Suara.com)
Ade mengatakan masjid tersebut memang akan ia persembahkan untuk mendiang Fauzan. Ade menamakan masjid itu dengan nama putranya yakni Masjid Fadel Fauzan.
Ade berharap agar proses pembangunan masjid segera selesai sehingga bisa segera diresmikan dan digunakan bagi warga sekitar untuk menjalani ibadahnya. Meskipun bangunan masjid berada di atas air, namun pondasinya terlihat cukup kokoh.
Ilustrasi Pembangunan Masjid (Media Indonesia)