Setelah kurang lebih selama 2 minggu berada di Jepang, rombongan atlet yang mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020 kembali pulang ke Tanah Air. Namun tiba di Indonesia, Nurul Akmal, lifter Indonesia, justru menjadi korban body shaming.
Sebagaimana diketahui, rombongan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu malam (4/8). Kedatangan rombongan atlet tersebut disambut meriah oleh Menpora Zainudin Amali. Namun sangat disayangkan, momen membanggakan tersebut harus ternoda oleh seorang oknum yang tak bertanggung jawab.
Awalnya, proses penyambutan berjalan lancar, sampai tiba waktu Nurul Akmal muncul dan mengambil karangan bunga, tiba-tiba terdengar bunyi celetukan "Yang paling kurus," keluar dari mulut salah satu oknum yang hadir.
Saat dikonformasi tentang kejadian tersebut oleh awak media, Nurul Akmal mengaku tidak mendengar celetukan bernada body shaming yang ditujukan kepadanya. Ia baru mengetahui hal tersebut saat ada seseorang yang mengirim bukti video kepadanya.
Nurul Akmal Jadi Korban Body Shaming (via Detik)
"Enggak (sadar ada teriakan itu) mungkin karena terlalu ke kamera jadi enggak ngeh. Grogi juga ada. Saya justru tahu karena ada yang mengirimkan ke saya," kata Nurul Akmal.
Menanggapi hal tersebut, Nurul Akmal tak ingin ambil pusing, ia mengatakan jika dirinya saat ini hanya ingin fokus untuk berlatih dan menjadi yang terbaik.
Nurul Akmal Jadi Korban Body Shaming (via Tribunnews)
"Makanya, saya menganggap mungkin bercandaan saja. Walaupun kita tidak boleh body shaming, cuma kita anggap bercanda saja. Enggak mau diperpanjang lagi, biarkan saja. Saya cuma mau fokus latihan dan meraih yang terbaik untuk ke depannya," ungkap Nurul Akmal.
Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020, Nurul Akmal yang merupakan lifter asal Aceh Utara tersebut menempati posisi kelima saat berlaga di kelas +87 kilogram. Atlet berusia 28 tahun ini melakukan angkatan 115 kilogram di snatch dan 141 kilogram di clean and jerk untuk mencatat total angkatan 256 kilogram.
Nurul Akmal Jadi Korban Body Shaming (via Detik)