Nasib tak mengenakan dialami oleh seorang pria yang sehari-hari tinggal di Teluk Bayur, Kalimantan Timur. Pemuda tersebut tinggal di sebuah kos-kosan. Pria tersebut dinyatakan positif COVID-19. Setelah terpapar virus mematikan itu, dia berniat untuk lakukan isolasi mandiri atau isoman di kamar kos.
Namun pemilik kos tak mendukung rencananya. Dilansir dari JPNN, pria itu malah diusir oleh pemilik kos itu karena tak mau kos-kosan yang dimiliki dijadikan tempat untuk lakukan isoman. Pasien itu tak memiliki pilihan dan akhirnya keluar dari tempat kos itu.
Karena bingung harus isoman dimana akhirnya pria itu memutuskan untuk tinggal di Hutan Tangap, Teluk Bayur. Di hutan itu dia mengasingkan diri dari keramaian dan sekaligus menyepi di tempat itu.
Kabar itu ternyata menyebar dan membuat Satuan Tugas atau Satgas COVID-19 daerah setempat langsung mencari keberadaan pria itu di hutan. Untungnya kondisi pria itu dalam keadaan yang baik dan sehat. Satgas langsung membantu proses pria itu melakukan rujuk di sebuah Rumah Sakit.
Akhirnya pria itu dibawa ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 Cantika Swara untuk menjalani perawatan. Kejadian yang dialami pria itu membuat Satgas kecewa. Sebab orang yang terpapar COVID-19 bukan seorang yang harus dijauhi atau dikucilkan.
Ilustrasi Hutan di Kalimantan (UGM)
Memang kabarnya beberapa pasien COVID-19 merasa malu dengan statusnya sebagai pasien COVID-19. Sebab saat lakukan isoman memang tak bisa bertemu dengan orang lain karena memang COVID-19 adalah virus menular.
Saat pasien COVID-19 sedang melakukan isoman, diimbau para warga sekitar tidak mengucilkan melainkan memberikan semangat kepada mereka untuk bisa sembuh. Termasuk memberikan bantuan seperti mengirimkan makanan hingga obat-obatan.
Ilustrasi Pasien COVID-19 Isoman (Viva)