Mengungkap Identitas Dukun Muda Penculik Mahasiswi UNP di Pesisir Selatan, Sumatera Barat

Mengungkap Identitas Dukun Muda Penculik Mahasiswi UNP di Pesisir Selatan, Sumatera Barat

Beberapa waktu yang lalu sempet beredar kabar menghebohkan tentang penculikan seorang mahasiswi.

Hampir sepekan lamanya seorang mahasiswi yang berusia 22 tahun di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, hilang diculik seorang dukun yang sudah beristri.

Sampai saat ini pun hilangnya mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu masih menjadi misteri.

Herannya lagi, pihak keluarga menyebutkan bahwa antara korban yang berinisial VR dengan si dukun itu tidak saling kenal dan tidak pernah ada berkomunikasi. Tiba-tiba saja, si dukun nekat menculik VR.

Bahkan si dukun juga bukanlah penduduk asli di Lengayang, melainkan pendatang dari luar daerah yang menyewa rumah bersama istri dan anaknya.

Entah setan apa yang merasuki otak si dukun sehingga nekat menculik seorang perempuan muda, yang tidak pernah dikenalnya itu.

Atas kejadian tersebut, Kapolsek Lengayang, Iptu Beny Hari Muryanto, mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan. Sejauh ini hal yang terungkap adalah si dukun atau pelaku adalah warga asli dari Palembang.

"Kita dari kepolisian telah mendatangi kediaman keluarga pelaku itu. Ternyata pelaku bukanlah asli orang Lengayang, tapi dari Palembang, Sumatera Selatan," sebutnya.

Si dukun kampung ini, bila dilihat dari usianya, memang masih terbilang cukup muda kendati telah beristri dan mempunyai anak.

Dari surat laporan kepolisian nomor STPLP/53/VII/2021/Sek-Lengayang/Res-Pessel yang masuk ke Polsek Lengayang, si dukun yang berinisial CAD itu masih berusia 26 tahun. Artinya usia VR (22) dengan si dukun (26) hanya terpaut 4 tahun.

Mengungkap Identitas Si Dukun Penculik Mahasiswi UNP di Pesisir Selatan (VOI)

Korban VR selama ini dikenal sebagai seorang anak yang sangat sopan kepada kedua orang tuanya. Bahkan untuk pergi ke desa Tampunik tempatnya melakukan KKN, tak luput dari pengetahuan orang tuanya dan kakak dari VR.

"Adik saya itu, anak yang baik. Dia sopan kepada keluarganya. Apa yang terjadi sekarang ini, saya yakin si dukun itu telah mengguna-guna adik saya," kata F, kakak dari korban VR.

Kini si dukun tidak hanya dilaporkan ke polisi soal penculikan VR. Parahnya lagi, si dukun juga turut dilaporkan oleh ayah mertuanya, karena motor yang digunakan si dukun untuk menculik VR, merupakan milik ayah mertuanya, yakni Yamaha Nmax.

Laporan itu didasari atas adanya rasa kerugian yang dirasakan ayah mertua si dukun ini. Dia pun berharap, agar menantunya itu segera ditemukan dan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Wah, wah bisa kena pasal berlapis sih ini Mbah, eh Mas Dukunnya.

Mengungkap Identitas Si Dukun Penculik Mahasiswi UNP di Pesisir Selatan (www.lensaindonesia.com)