Satu Suro ga jauh dari horor. Film 'Malam Satu Suro' (1988) bisa jadi gambaran gimana horornya tanggal itu. Bayangin aja, kamu bisa nikah sama kuntilanak, asal nikah di malam 1 Suro. Nikahannya pun dilakukan di tengah hutan. Pernikahan horor, tuh.
Ada alasan kenapa cerita rakyat nusantara 1 Suro terasa begitu nyata. Salah satu alasan paling penting adalah pengaruh Sultan Agung dan kerajaan Mataram Islam. Dua faktor itu dianggap punya pengaruh kuat buat orang-orang Indonesia jaman sekarang. Terutama yang menganut mitologi Jawa.
Gimana engga kuat, Sultan Agung dan Kerajaan Mataram Islam-nya adalah cikal bakal kerajaan besar di Nusantara. Apalagi kerajaan di Jawa dan pulau lain yang kena pengaruh Jawa.
Kamu tahu ga kerajaan apa yang dimaksud? Sampai sekarang, kerajaan itu masih ada lho. Coba tebak, deh.
Sultan Agung ini adalah penemu penanggalan Jawa. Satu Suro adalah tanggal pertama di penanggalan Jawa. Jadi, dedengkotnya 1 Suro itu ya Sultan Agung. Tanggal 1 Suro dan penanggalan Jawa ini dimulai pas tanggal 8 Juli 1633.
Karena cerita rakyat nusantara 1 Suro dimulai sama Sultan Agung, sampai sekarang masih banyak yang menganut tradisi 1 Suro ini. Soalnya Sultan Agung ini emang panutan semua kerajaan Jawa gitu, deh.
Sultan Agung, sang raja panutan masyarakat. (dimasapriadi.blogspot.com)
Salah satu tradisi yang dilakukan adalah laku tirakat. Juga ada selamatan 7 hari berturut-turut. Ada juga membersihkan senjata pusaka. Tapi yang paling heboh adalah ritual yang dibikin keraton. Kalo jaman sekarang, ritual ini bisa kamu lihat di Jogja dan Solo tuh.
Jogja dan Solo punya keraton yang masih megang budayanya abis-abisan. Apalagi keraton di dua daerah itu dianggap keturunan langsung kerajaan Mataram Islam-nya Sultan Agung.
Pada awalnya, perayaan 1 Suro itu adalah tindakan syukur pada Tuhan. Karena masih ketemu tahun baru. Tapi lama-kelamaan, banyak orang yang nganggep kalo tradisi Suro ini dianggap misitis. Parahnya lagi dianggap sebagai ritual yang berhubungan sama hantu.
Kamu tahu ga ini kerajaan apa? (id.wikipedia.org)
Perubahan pandangan itu keliatannya karena perubahan cara pikir orang. Juga masalah pandangan budaya. Orang modern selalu mikir kalo ada tindakan yang ga rasional artinya adalah mistis.
Nah, beberapa ahli beranggapan begitu tuh. Orang modern kalo ngelihat yang ga rasional dikit aja udah dianggep mistis. Ga kecuali pas lihat tradisi Suro ini. Karena dianggap ga rasional, jadinya dianggap mistis. Apalagi ada film yang bertema horor soal 1 Suro. Makin horor, deh rasanya.
Padahal aslinya ya ga horor. Karena tradisi 1 Suro itu sebenarnya bentuk syukur ke Tuhan. Yakin, deh. Positif banget kan sebenarnya ya?!
Salah satu ritual di bulan Suro. (archive.lenteratimur.com)