Mengenal 1 Suro Yogyakarta dan Surakarta, Seru Nih

1 Suro adalah hari penting buat banyak orang di Jawa. Kamu mesti dateng ke pusatnya peringatan 1 Suro nih. Ke Yogyakarta dan Surakarta

Tahun baru Islam dikenal di Jawa dengan nama lain, yaitu 1 suro. Sebenarnya, tahun baru Islam bertepatan dengan tahun baru Jawa. Sehingga kedua kalender penanggalan tersebut terkesan sama. Padahal aslinya ya ga sama persis sih.

Mengenal 1 Suro ini penting banget lho. Soalnya 1 Suro itu udah bisa disebut warisan budaya Indonesia. 1 Suro ga bisa lepas dari penanggalan Jawa. Penemu penanggalan Jawa ini adalah Sultan Agung. Sang raja pemberani dan penuh legenda ini emang terkenal gokil di segala bidang. Termasuk soal kalender.

Penanggalan Jawa emang ga jauh dari penanggalan Islam. Soalnya, emang pas bikin, Sultan Agung berpijak ke penanggalan Islam. Tapi dia kasih kombinasi sama jenis penanggalan lain tuh. Jadinya lebih otentik dan punya karakter sendiri.

Salah satu ciri utama penanggalan Jawa adalah 1 Suro. Setiap menjelang 1 Suro, pasti banyak tradisi dan ritual. Tujuannya ya untuk menyambut tahun baru. Jadi semacam resolusi tahun baru gitu deh. Resolusi tahun baru dengan tradisi Jawa. Asik ga tuh?!

Mengenal 1 Suro berarti kenalan sama orang-orang yang melaksanakan ritual dan tradisinya. Orang-orang yang menjalankan 1 Suro adalah penganut ajaran Islam Jawa. Ajaran Islam Jawa ini sebenernya ajaran Islam yang dicampur dengan tradisi Jawa. Biar lebih membumi gitu. Ga sok-sok arab.

Nah, orang-orang itu biasanya masih terikat dengan ajaran Kerajaan Mataram Islam punya Sultan Agung. Soalnya jaman Sultan Agung ini emang semacam sumber segala ajaran Islam Jawa sih.

Sultan Agung sang Legenda Jawa ini emang panutan banget deh. (dimasapriadi.blogspot.com)

Sebut saja beberapa daerah yang masih terpapar Kerajaan Mataram Islam ini. Paling utama adalah Yogyakarta dan Surakarta. Dua daerah itu masih memegang teguh ajaran Islam Jawa ala Kerajaan Mataram Islam. Soalnya dua daerah itu adalah keturunan utama Kerajaan Mataram Sultan Agung.

Emang ada beberapa kombinasi di ritual dan tradisi sekarang ini. Ga persis sama kayak jaman dulu. Tapi itu ga ngerubah makna utamanya, lho. Salah satu tradisi yang paling menonjol adalah mubeng beteng. Tradisi ini dilakukan di Yogyakarta. Surakarta ga punya tradisi ini.

Mengenal 1 Suro ga lengkap kalau ga ikut mubeng benteng, lho. Mubeng beteng adalah berjalan mengelilingi benteng Kraton pas malam hari. Selama berjalan, peserta dilarang bicara satu sama lain. 

Keraton Surakarta, salah satu anak kandung Kerajaan Mataram Islam. (ksmtour.com)

Surakarta juga punya tradisi lain, yaitu kirab. Ritual ini melibatkan kerbau milik Keraton. Ada sekitar 7 sampai 8 kerbau yang akan ikut kirab. Beberapa orang percaya bahwa kotoran kerbau tersebut membawa berkah. Jadi jangan heran kalau banyak orang berebutan kotoran kerbau selama kirab.

Kamu bisa milih salah satu dari dua keraton itu buat kamu datengin. Asyik lho mencoba salah satu tradisi 1 Suro di keratin. Yuk cobain yuk.

Salah satu prosesi mubeng benteng di Yogyakarta. (polresjogja.com)