Banyak Orang Tak Percaya COVID-19 di Indonesia, Inikah Penyebabnya?

Banyak Orang Tak Percaya COVID-19 di Indonesia, Inikah Penyebabnya?

Jutaan orang di Indonesia terpapar COVID-19. Tapi masih saja ada orang yang tidak percaya bahwa virus COVID-19 tidak ada di Indonesia. Mereka tak mau pakai masker dan menjalani protokol kesehatan (prokes) lainnya. Apa yang membuat orang-orang tersebut tak percaya degan COVID-19?

Dikutip dari Republika, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Darwis Sagita  mengatakan bahwa pikiran-pikiran negatif tersebut karena merasa orang yang sakit atau meninggal karena sengaja dicovid-kan.

Selain semua penyakit dibilang dicovid-kan, faktor lain adalah persepsi masyarakat tentang berita hoax. Kabar  hoax tentang COVID-19 yang beredar dalam grup WhatsApp (WA) diterima mentah-mentah begitu saja, tanpa dipikirkan apakah pesan tersebut benar atau tidak.

"Saya pernah melakukan riset tahun lalu tentang kekhawatiran orang pada informasi COVID-19, ternyata mereka tahu banyak dari perkumpulan dari WA grup,"ucap Darwis.

Darwis menambahkan kepercayaan kepada pemerintah yang dianggap tidak konsisten menjadi salah satu penyebab banyak orang tak percaya pada COVID-19, salah satunya isu kehadiran tenaga kerja China.

Ilustrasi Pasien COVID-19

Soal vaksin ternyata menjadi salah satu penyebab orang tidak percaya COVID-19. "Masih ada yang ragu tentang vaksin, ada kekhawatiran soal kehalalan, ada yang bilang bila vaksin tidak memberikan hal positif karena  sudah divaksin masih saja yang positif COVID-19.

Padahal banyak ahli dan pemerintah mengatakan bahwa COVID-19 memang ada, sehingga membuat para masyarakat  tetap waspada pada COVID-19 dengan menjaga prokes dalam kesehariannya.

Ilustrasi Pasien COVID-19