Menurut Dokter Kulit, Ini Cara Mencegah dan Merawat Jerawat di Pipi

Menurut Dokter Kulit, Ini Cara Mencegah dan Merawat Jerawat di Pipi

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang sering dikeluhkan banyak orang. Letak jerawat bisa dimana saja di seluruh bagian wajah, bahkan punggung.

Salah satu bagian wajah yang kerap terkena jerawat adalah pipi. Penyebab paling umum jerawat di pipi—selain karena genetika atau hormon dan juga minyak yang menyumbat pori-pori—adalah karena kebiasaan sehari-hari yang dilakukan. Misalnya menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, wajah yang bersentuhan dengan layar ponsel (yang juga penuh dengan kuman), atau penggunaan alat makeup yang kotor.

Jadi, salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya jerawat di pipi adalah dengan mengubah kebiasaan sehari-hari tersebut, misalnya dengan sebisa mungkin menghindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, membersihkan layar ponsel, dan rutin mencuci alat makeup. Selain itu, dokter kulit Onyeka Obioha, MD, juga memintamu untuk memiliki rutinitas perawatan kulit yang menyeluruh. Dia merekomendasikan rutinitas yang sederhana namun kuat.

"Akhiri hari dengan pembersih pengelupas yang mengandung AHA/BHA seperti asam glikolat dan salisilat untuk menghilangkan kotoran, memecah sel kulit mati, dan membuka pori-pori yang tersumbat," katanya.

Lalu, jangan pernah melewatkan hidrasi meski kulit rentan berjerawat, dengan menggunakan pelembap nonkomedogenik bebas minyak yang menenangkan kulit dan tidak akan menyumbat pori-pori.

Jika jerawat di pipi tetap muncul, maka ahli kulit bersertifikat Ranella Hirsch, MD, menyarankan untuk mengunjungi dokter kulit atau klinik kecantikan untuk mendapatkan perawatan profesional, yang biasanya meliputi beberapa pilihan pengobatan seperti berikut ini:

Ilustrasi Jerawat di Pipi (IDN Times)

Benzoil peroksida.

Zat ini adalah bahan yang umum mengobati bakteri yang berkontribusi pada jerawat. Pada tingkat yang lebih rendah, benzoil peroksida juga membantu mengurangi produksi sebum atau kandungan minyak di wajah.

Asam salisilat.

Asam beta hidroksi yang larut dalam minyak ini bekerja dengan masuk ke folikel tempat sebum diproduksi dan terkelupas sehingga membantu untuk mengobati jerawat.

Retinoid.

Turunan vitamin A ini meningkatkan sel, yang pada gilirannya membantu menjaga pori-pori tetap bersih. Retinoid juga dapat mengatur produksi sebum dan bertindak sebagai anti-inflamasi.

Antibiotik.

Jika diperlukan, dokter kulit juga akan memberikan antibiotik yang bekerja untuk mengurangi jumlah bakteri dan peradangan. Biasanya, dokter kulit akan meresepkan antibiotik yang dapat dikonsumsi secara oral atau dioleskan pada wajah, khususnya jerawat di pipi.

Ilustrasi Jerawat di Pipi (Berkeluarga)