Memiliki usia yang tak lagi muda bukan berarti menjadikan kita berhenti melakukan segala aktivitas yang biasa dilakukan selagi muda. Terlebih usia bukanlah patokan atau batasan seseorang untuk dapat beraktivitas atau tidak.
Meski sudah lansia, penting untuk selalu menjaga kesehatan terutama kesehatan fisik.
Selain itu, memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi bagi lansia jadi salah satu kunci agar kesehatannya terjaga. Spesialis penyakit dalam dr. Muhammad Alkaff, Sp. PD. mengatakan bahwa lansia jangan sampai mengalami obesitas atau pun terlalu kurus.
Sebab, dua kondisi tersebut berpotensi menyebabkan lansia mudah terkena penyakit juga berbahaya saat beraktivitas.
"Kalau obesitas akan mudah menimbulkan masalah-masalah baru, gampang terpeleset, kemudian gampang patah tulang kalau terpeleset. Dengan overweight juga meningkatkan masalah jantung koroner,"
"Sebaliknya gizi yang kurang juga gampang terkena penyakit infeksi tertentu termasuk Covid," jelas dokter Alkaff dikutip dari siaran langsung radio kesehatan Kemenkes, Selasa (18/5/2021).
Secara alami, semakin tua usia seseorang, nafsu makan bisa jadi makin berkurang. Karena itu, dokter Alkaff mengingatkan jangan sampai lansia mengalami kekurangan gizi hingga terlalu kurus. Protein termasuk sumber nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh lansia juga berbagai jenis vitamin agar tudak mudah sakit.
Lebih Lanjut dokter Alkaff mengatakan, lansia yang telah sulit makan bisa konsumsi suplemen vitamin untuk menopang asupan nutrisinya tercukupi.
"Suplemen yang perlu vitamin C, harus kita suplai dan pastikan masuk ke dalam konsumsi tubuhnya. Kemudian kalau lansia ada penyakit tertentu itu harus dikontrol dengan baik periksa ke dokter dan disuplai obat-obatan secara baik," imbuhnya.
Olahraga tetap perlu dilakukukan untuk sekaar melatih otot. Cukup lakukan olahraga ringan dan disesuaikan dengan kemampuan fisik lansia, kata dokter Alkaff.
Ilustrasi Lansia Sehat (KlikDokter)
"Tidak perlu kita mengharapkan lansia bisa berlari 1 kilo atau jalan 1 kilo. Yang penting adalah disesuaikan dengan kebutuhan, kalau misalnya lansia ada gangguan jantung, pernapasan, tentu yang diharapkan aerobik saja cukup senam ringan di udara yang bebas tidak perlu intensitas terlalu tinggi," sarannya.
Bagi lansia yang memiliki permasalahan pada persendian atau tulang penyangga seperti lutut dan pinggul juga tidak disarankan melakukan olahraga yang terlalu membebani. Terpenting, menurut dokter Alkaff, lansia harus tetap aktif beraktivitas fisik.
Yuk, yang masih punya opa, oma dan orangtua lansia, boleh tuh diajak olahraga bareng biar sama-sama sehat.
Ilustrasi Lansia Sehat (KlikDokter)