Bos dari sebuah aplikasi kencan, Bumble, membuat sebuah gebrakan baru. Setelah dinominasi sebagai wanita termuda dengan perusahaan yang berhasil go-public di Amerika, Whitney Wolfe Herd memberikan cuti untuk seluruh pegawainya.
Hal tersebut dilakukan supaya para pekerja tidak stre dalam menghadapi kasus pandemi yang tidak kunjung usai ini. Langkah ini pun langsung mengundang banyak perhatian dan pujian.
Pemberian cuti selama sepekan ini diungkapkan oleh senior eksekutif di Twitter, yang mengatakan bahwa Whitney lah yang berinisiatif melakukan hal ini. Tentu saja, niatnya yang baik ini langsung mendapat banyak sambutan positif dari karyawan Bumble.
"@WhitWolfeHerd memberikan semua 700an karyawannya cuti seminggu berbayar, dia punya intuisi yang benar mengenai kelelahan kita bersama. Di Amerika Serikat terutama, di mana hari libur dikenal langka, ini adalah sesuatu yang besar," tulis head of editorial content, Clare O'Connor di Twitter pada Senin lalu.
Bos aplikasi Bumble memberikan cuti seminggu kepada karyawan (texasmonthly.com)
Di Amerika sendiri, umumnya pekerja diberi cuti selama 10 hari. Tetapi, itu kebijakan untuk menambah hari libur berbayar membuat karyawan Bumble senang, apalagi gajinya juga tidak dipotong.
Tampaknya, ini merupakan kebijakan yang membantu para karyawan bisa semakin semangat bekerja. Tak heran, bila Whitney kini menjadi miliuner termuda dengan perusahaan go-public di Amerika Serikat.
Bos aplikasi Bumble memberikan cuti seminggu kepada karyawan (texasmonthly.com)
"Seperti semua orang, tim global kami merasakan waktu yang sangat menantang selama pandemi. Tingkat vaksin sudah meningkat dan pembatasan telah dikurangi, kami ingin memberikan tim kami di dunia kesempatan untuk libur dan fokus pada diri sendiri," kata perwakilan Bumble.
Burn out merupakan fenomena yang selama ini hampir dialami oleh semua orang di dunia selama bekerja di tengah pandemi. Hal ini disebabkan oleh stres kronis yang tak bisa teratasi dengan baik.
Kebanyakan, hampir setiap orang pernah mengalami hal ini, apalagi banyak tuntutan dan tantangan. Beberapa gejalanya adalah kelelahan, kehilangan semangat, sinus terhadap kerjaan, dan tidak produktif.
Bos aplikasi Bumble memberikan cuti seminggu kepada karyawan (forbes.com)