Mantan Presiden Soeharto mengungkapkan masa kecilnya dalam buku biografi: Soeharto, Ucapan, Pikiran, dan Tindakan Saya. Dalam buku karangan G Dwipayanan dan Ramadhan KH ini, Presiden Indonesia kedua ini menceritakan bahwa di lahir dalam keluarga yang sederhana di desa Kemusuk, kawasan Godean, Yogyakarta.
Soeharto memiliki ayah bernama Kertosudiro yang merupakan seorang petugas desa pengatur air yang menjadi petani di tanah milik orang lain. Ayah Soeharto dengan Sukirah, ibu kandung Soeharto, akhirnya bercerai setelah Soeharto lahir. Ayah dan ibunya menikah lagi setelah bercerai.
Banyak masyarakat Indonesia yang berpikir penguasa orde baru selama 32 tahun ini berasal dari keturunan bangsawan Jawa. Soeharto memberikan klarifikasi bahwa dugaan itu tidak benar karena dirinya sama sekali bukan dari kalangan ningrat.
"Saya adalah keturunan Bapak Kertosudiro alias Kertorejo, ulu-ulu yang secara pribadi tidak memiliki sawah sejengkalpun,"kata Soeharto saat berbincang dengan para wartawan di kantornya di Bina Graha ketika masih menjabat sebagai Presiden.
Justru istri Soeharto, Siti Suhartinah alias Ibu Tien yang diketahui masih berdarah biru karena keturunan dari Mangkunegaran III. Ibu Tien semasa hidupnya juga menjadi Ketua Yayasan Mangadeg Surakarta yang mengurusi makam-makam keluarga Mangkunegara.
Mantan Presiden Soeharto (Harapan Rakyat)
Kabarnya Ibu Tien adalah canggah atau keturunan keempat Mangkunegara, setelah anak, cucu, buyut, dan canggah.Jenazah Ibu Tien setelah meninggal dunia pada 1996 pun dimakamkan di Astana Giribangun bersama keluarga Mangkunegara yang lain, termasuk Soeharto yang menyusul sang istri mangkat pada 2008.
Sosok Ibu Tien berperan besar mendampingi Soeharto dalam menjalani tugasnya sebagai Presiden. Setelah sang istri pergi, dua tahun kemudian Soeharto lengser. Banyak orang menduga kepergian Bu Tien menjadi salah satu faktor kekuatan Soeharto menjadi pincang.
Soeharto dan Ibu Tien (Grid.ID)